Muhayatul Lantik Pemuda Muhammadiyah Pariaman

oleh -935 views
oleh
935 views
Muhayatul Chaniago selaku Ketua PW Pemuda Muhammadiyah lantik PC Pemuda Muhammadiyah Pariaman, Sabtu 2/12 (foto: pwpm-sumbar)
Muhayatul Chaniago selaku Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumbar lantik PC Pemuda Muhammadiyah Kota Pariaman, Sabtu 2/12 (foto: pwpm-sumbar)

Pariaman,—Pemuda Muhammadiyah identik sejak dulu sekarang dan kedepan diisi oleh pemuda Islam yang jalankan kepemimpinan bercirikan gerakan amar makruf nahi mungkar.

Demikian disampaikan Ketua Dalam PW Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat (Sumbar) saat melantik Pengurus Cabang Pemuda Muhammadiyah Kota Pariaman, Sabtu 2/12 kemarin di Pariaman.

“Selain amar makruf nahi mungkar, Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi otonom, semua kader untuk bergerak bekerja sama, bekerja iklas dalam membangun persyarikatan Muhammadiyah ke depan. Karena pemuda Muhammadiyah ini organisasi gerakan makanya semua kader harus bergerak dan jangan ada yang diam tanpa aktivitas,”ujar Muhayatul.

Muhayatul juga menghimbau kepada pimpinan daerah Pemuda Muhammadiyah yang baru saja dilantik agar amanah dalam mengemban tugas dan penuh tanggung jawab karena Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu lumbung kader.

“Pemuda Muhammadiyah harus mampu menjalankan fungsi sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna cita cita Muhammadiyah itu sendiri. Kemudian perlu juga saya sampaikan dan mohon ini dicatat dalam memori khusus bahwa amanah yang diemban ini akan dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat,”ujar putera Pesisir Selatan ini.

Kata Muhayatul, Alada tiga hal penting yang harus di perhatikan khusus oleh Pemuda Muhammadiyah yakni melakukan perkaderan rutin di tingkat pimpinan daerah.

“Ini adalah sangat penting dalam setiap organisasi agar fungsi organisasi dan proses regerasi bisa berjalan dengan baik. tanpa perkaderan maka organisasi ini akan lumpuh dan tidak punya daya juang untuk menegakkan gerakan amar makruf nahi mungkar,”ujarnya.

Lalu kedua, sebagai gerakan intelektual yang religius maka harus mampu melaksanakan pengajian dan pengkajian rutin.

“Karena lewat inilah ruh gerakan dan menjadi pembeda Pemuda Muhammadiyah sebagai pemuda islam yang dalam melakukan gerakannya berpedoman kepada Alquran dan Sunnah,”ujarnya.

Sedangkan yang ketiga kata Muhayatul, organisasi Pemuda Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi, sosial dan gerakan politik.

“Pemuda Muhammadiyah harus mampu memetakan potensi kader dengan baik. Hal ini sangat penting karena Pemuda Muhammadiyah harus tahu apa potensi yang dimiliki dan dimana harus di tempatkan dan apa yang harus ditekuni untuk penunjang ekonomi individu dan ekonomi persyarikatan Muhammadiyah itu sendiri,”ujarnya.

Potensi kader ini menurut Muhayatul Chaniago harus betul betul terpetakan agar penditribusian kader sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh masing masing kader.

“Kemudian dari pada itu dalam hal politik, untuk menyongsong pemilukada 2018 dan Pileg serta Pilpres 2019, Pemuda Muhammadiyah melalui TANWIR II di Palangkaraya menghasilkan Khittoh Kahayan yang diharapkan menjadi panduan bagi kaum muda indonesia untuk menjalankan strategi politiknya,”ujar Muhayatul.

Khittah Kahayan kata Pengurus DPW PAN Sumbar  ini penting untuk meninggikan standar akhlak politik bangsa di masa yang akan datang di tengah rendahnya akhlak politik saat ini.

“Kader Pemuda Muhammadiyah tidak mau halalkan segala cara untuk merebut kekuasaan, tapi kejar kekuasaan dengan berakhlak serta moral yang tinggi dalam hal berpolitik,”ujarnya.

Khittah Kahayan ini memuat empat nilai Empat nilai akhlak politik kebangsaan yaitu Nilai Ketauhidan. Pemuda Muhammadiyah meyakini dengan sepenuh hati bahwa kekuasaan yang ada di tangan manusia adalah amanah dari Allah yang dipegilirkan bagi setiap manusia.

Kedua, Nilai Ubudiyah, pada dasarnya tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah sebagaimana ditulis dalam Al Quran: “Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”. (QS Adz Dzariyat 56)

Seluruh aktivitas kehidupan sebagai muslim adalah dalam rangka pengabdian/ibadah kepada Allah SWT.

“Termasuk di dalamnya kehidupan politik. Maka agar aktivitas politik kita dapat bernilai ibadah di sisi-Nya, aktivitas terebut harus dilandasi dengan nilai ubudiyah dan mampu memberikan kebaikan bagi bangsa dan negara,”ujarnyam

Lalu, ketiga, Nilai Mashlahat, tujuan bernegara adalah mewujudkan kemashlahatan dan kesejahteraan bagi kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

Dalam Al Quran, kesejahteraan itu tidak hanya dilihat dari kuantitas tapi juga keberkahan dari rezeki yang dilimpahkan Allah. Sedangkan rezki yang melimpah sekaligus diliputi keberkahan itu hanya dapat dituai dengan keimanan dan keberkahan.

“Keempat, Nilai Dakwah Pemuda Muhammadiyah memiliki identitas sebagai gerakan dakwah amar makruf nahi munkar sesuai dengan perintah QS Ali Imran 110. Apalagi perintah untuk amar maruf tersebut semakin ditegaskan kalau mendapat kekekuasaan sesuai QS Al Hajj 41 yang artinya. “(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan,”papar Muhayatul. (rilis pwpm-sumbar)