Muhayatul Sang Icon Perubahan Pemuda Sumbar

oleh -1,320 views
oleh
1,320 views
Muhayatul.Chaniago didiskriditkan, dibela kader. (foto: dok)

Oleh : Albert Gustinata

MUHAYATUL Chaniago Anggota DPRD Sumbar seminggu belakangan namanya mencuat di media sosial dengan berbagai sentimen yang ada.

Tak dipungkiri selain Anggota DPRD Sumbar, Muhayatul kini masih menjabat Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumbar. Tapi belakangan diserang netizen soal integritasnya sebagai bentuk kode bahwa kepemimpinannya kurang bagus, sehingga menimbulkan efek negatif kepada generasi sesudahnya yang di bawah arahan Muhayatul sendiri.

Dinamika mulai muncul kepermukaan dan lazim karena mendekati agenda Musywil Pemuda Muhammdiyah Sumbar 19-22 desember 2019 nanti.

Sehingga momen mendiskriditkan Muhayatul jadi jsladi santapan lawan-lawan politik Muhayatul di organisasi Kepemudaan sayap Ormas Islam terbesar di Sumbar, juga tak lain untuk menjatuhkan kader Muhayatul melanjutkan estafet Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumbar.

Penulis selaku kader IMM Sumbar sangat sedih melihat pernyataan ada kader IMM sumbar yang telah membuka aib-nya sendiri ke media lokal sampai nasional, karena persoalan intern, mestinya dan diajarkan dalam fatsum bermuhammadiyah, masalah di persyarikatan diselesaikan secara persyarikatan.

Jujur, kita melihat bahwa figur kanda Muhayatul Chaniago sudah memberikan efek positif kepada persyarikatan, membawa Pemuda Muhammadiyah bertambah bergaining di daerah dan nasional dan dibuktikan juga dengan  duduk sebagai anggota DPRD provinsi Sumbar 2019-2024. Muhayatul mengikuti jejak H Taslim yang jadi anggota DPRD juga Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumbar.

Muhayatul Chaniago merupakan sosok yang perlu kita contoh dalam menggerakkan persyarikatan, berjuang dan berbuat sebagai ladang amal dan murni ber-amar ma’ruf nahi mungkar, serta kepedulian kepada adik-adik ikatannya tak pernah lelah memberikan nasehat bimbingan. Muhayatul kader murni tidak karbitan.

Penulis sendiri mengakui racikan binaan dari Muhayatul, ketika penulis menjadi salah satu pimpinan DPD IMM sumbar 2016-2018 waktu itu.

Di balik kemajuan gerakan yang dimiliki tentu ada sedikit kekurangan-kekurangan yang ada, di sinilah peran sesama kader untuk saling menutupi kekurangan yang ada dan tetap mensupport pergerakan yang telah berjalan.

Tidak hanya mengkritik dan mendiskreditkan pribadi, tapi memberikan solusi yang konstruktif untuk memajukan persyarikatan. maka dari itu penulis menyampaikan bahwa kepada kader IMM se-Sumbar yang aktif marilah kita jadi pemersatu bukan pengacau dalam persyarikatan ini, jangan sampai rusak susu sebelanga karena nila setitik.

Maksudnya jangan sAmpai tergadai idealisme sebagai kader IMM hanya karena kepentingan sesaat untuk melancarkan kepentingan-kepentingan busuk tertentu. (analisa)