Mulyadi Berkurban Sapi di Bukit Apit Puhun

oleh -500 views
oleh
500 views
Sapi jenis Simental kurban H Mulyadi di Bukit Apit Puhun Kota Bukittinggi, Sabtu 1/8 (foto: dok/yh)

Bukittinggi,—Idul Adha adalah saatnya umat Islam berkurban. Calon Gubernur Sumbar Ir. H. Mulyadi, Sabtu (1/7) pagi menunaikan kurban berupa seekor sapi yang memiliki daging seberat 300 kilogram di Kelurahan Bukit Apit Puhun, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi.

Sapi jenis simental itu disembelih Sabtu pagi di Masjid Baiturrahman Bukit Apit Puhun. Kemudian dagingnya dibagikan oleh panitia kurban kepada masyarakat di sekitar mesjid.

Tokoh masyarakat Kurai V Jorong M. Tuanku Gunung Kayo mengatakan terima kasih atas bantuan Ir. H. Mulyadi berupa sapi kurban yang cukup besar.

“Amanah Pak Mulyadi kepada Mesjid Baiturrahman sudah dilaksanakan dan disampaikan kepada masyarakat yang berhak,” kata M. Tuanku Gunung Kayo.

Anggota DPR RI Ir. H. Mulyadi yang dihubungi via WhatsApp mengatakan, bahwa dirinya sejak menjadi Anggota DPD-RI selalu berkurban beberapa ekor sapi setiap Hari Raya Idul Adha, dan tempatnya digilir di beberapa kabupaten/kota di Sumbar.

Pesan Mulyadi, mari selalu kita tingkatkan semangat
berkurban dan kepedulian antar sesama. Dengan momentum Hari Raya Idul Adha ini adalah saat yang tepat menggelorakan nilai-nilai kepedulian dan kebersamaan, apalagi di masa pandemi Covid-19 ini.

Calon gubernur yang diusung koalisi Demokrat-PAN ini menyatakan apresiasinya melihat masih tingginya semangat berkurban warga Sumatera Barat meski pun sedang dilanda wabah Covid-19. Dari beberapa kabupaten/kota Mulyadi mendapatkan laporan, ada mesjid yang jumlah hewan kurbannya justru meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.

”Allhamdulillah, saya apresiais dan bangga menjaid anak kemenakan urang Sumbar. Meski pandemi dan diambang krisis ekonomi tapi semangat beribadah kurban masih tinggi,”ujar Mulyadi.

Dampak langsung dari tingginya semangat berkurban ini kata Mulyadi adalah kebutuhan sapi dan kambing tiap tahun selalu meningkat.

”Ini peluang ekonomi tahunan yang harus ditangkap masyarakat, agar setiap Idul Adha, Sumbar tidak lagi mendatangkan sapi dari daerah lain,”ujar Mulyadi. (*yh)