Payakumbuh — Belum beberapa jam berita tayang soal Arah Angin Ir H Mulyadi antara DPR RI atau Cagub Sumbar 2024 dan bagaimana pula pelung putri Luhal Limapuluh Kota Reska Oktaberia, Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar H Mulyadi menjawab pasti.
Ir H Mulyadi kepada tribunsumbar.com memastikan dirinya akan maju kembali ke pertarungan legislatif di Sumbar, Senin 27/6-2022.
Seperti diketahui, Mulyadi adalah peraih suara terbanyak pada pemilu 2014 dan 2019 kemaren. Jika untuk di 2024 Mulyadi maju kembali menjadi anggota DPR RI dan memperoleh suara terbanyak, tentu Mulyadi akan menciptakan Hattrick suara terbanyak sebanyak tiga kali berturut-turut di Sumbar II.
Pemilu 2019, Dapil Sumbar II Mulyadi meraih suara terbanyak sebanyak 144.954 dan disusul oleh Ade Rizki Pratama sebanyak 104.740 suara. Dengan suara 144.954 pada pemilu 2019. Dan perolehan suara partai dan Caleg Demokrat 198.837, artinya sebanyak 70 persen lebih Mulyadi menjadi penyumbang suara. Dengan rincian suara partai 24.847 dan suara 5 calon lainnya 29.036.
Terkait kepastian Mulyadi akan maju lagi di DPR RI Sumbar II, hal itu langsung disampaikan Cagub Sumbar Pilkada 2020 kepada Kepala Biro www.tribunsumbar.com Limapuluh Kota dan Payakumbuh Farhan, Senin siang tadi.
Sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar, Ir H Mulyadi betanggungjawa untuk kemenangan Partai Demokrat Sumbar.
“Saya akan menciptakan manajemen basis suara yang efektif, sehingga sesama Caleg Partai Demkrat harus bisa bekerjasama dan diatur oleh partai. Target saya dua kursi di Dapil Sumbar II,” ujar Muyaldi.
Fakta tekad itu Ir H Mulyadi maju kembali ke DPR RI pada pemilu 2024 punya alasan historis yakni demi kepentingan rakyat Sumbar.
“Saya pastikan saya akan maju kembali untuk bertarung ke Senayan, karena menimbang banyaknya masyarakat yang meminta saya maju dan mengeluh ‘pak Mul majulah lagi ke DPR RI, semenjak 2 tahun bapak tidak di DPR RI, bantuan dan program yang bapak perjuangkan kepada kami tidak lagi ada pak Mul.’ Begitulah contoh salah satu keluhan masyarakat kepada saya,”ujar Mulyadi.
Kemudian terkait kemungkinan akan bertarung lagi di Pilgub sSumbar, Mulyadi meyebutkan masih belum bisa memastikan, karena berbeda tentang Pilgub dan pemilihan legislatif.
“Kalau bicara kemungkinan tentu ada, tapi kita harus mempelajari dulu. Karena Pilgub dan Pilek berbeda. Banyak hal yang harus kita perhitungkan, karena masyarakat Sumbar adalah masyarakat yang cerdas dalam berpolitik. Yang jelas kita fokus untuk DPR RI dulu, untuk ke Pilgub kita lihat nanti,” ujarnya.
Lebih lanjut, yang kedua menjadi alasan Mulyadi untuk maju kembali adalah kepentingan Partainya yaitu Demokrat, karena di Senayan itu adalah pertarungan politik tingkat tinggi, dan butuh kepiawaian. Mulyadi tercatat sukses menarik uang dari pusat ke Sumbar lebih Rp 7 triliun.
Kemudian terkait dengan peluang Mulyadi akan meraih hattrick perolehan suara terbanyak di Sumbar ini. Berikut pandangan para pakar politik tentang kemungkinan dan peluang Mulyadi tersebut.
Pertama, menyimak pandangan dari Ketua Parodi Pusat Kajian Politik Sumatera Barat, Prof. Najmuddin, tentang keputusan Mulyadi akan maju kembali di DPR RI, dan peluang Mulyadi meraih hattrick suara terbanyak di Sumbar.
“Maju kembali untuk Caleg 2024 itu adalah hak beliau, tentu beliau sudah memperhatikan dan menghitung analis SWOT. Terkait hattrick itu tergantung dengan sejauh mana ia menjalin komunikasi politik dengan konstituennya. Dan sejauh mana ia menggerakkan tim nya,” sebutnya.
Kemudian Pengamat Politik yang tidak asing lagi bagi masyarakat Sumbar Eka Vidya Putra menyebutkan peluang Mulyadi untuk hattrick dalam pemilu 2024 nanti sangatlah besar.
“Jika dilihat dari yang berlalu, kemungkinan Mulyadi untuk meraih suara terbanyak lagi di Sumbar II ini sangatlah besar. Kita lihat dari perolehan suara Pileg 2019 dan Pilgub 2020 di raih Pak Mul, itu adalah modal yang nyata. Tapi itu semua tergantung bagaimana Mulyadi mempertahankannya, banyak variabel yang sangat mempengaruhinya seperti tokoh yang akan maju di Dapil tersebut, siapa calon presiden, dan tmengoptimalkan sumber daya yang ada,” ujar Eka. (han)
