Murid SD Budi Setia Riang Gembira Karena PBM Luring

oleh -621 views
oleh
621 views
SD Budi Setia Ophir di Pasaman Barat langsungkan PBM luring dengan terpakan Prokes serta PBM dua shift. (foto: dok/jonhar)

Pasaman Barat,—Proses belajar mengajar (PBM) tatap muka (luring) di Sekolah Dasar Budi Setia Ophir, Nagari Koto Baru, Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat, selama situasi pandemi berjalan lancar dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pihak sekolah sudah mempersiapkan sarana penunjang, demi kelangsungan PBM, siswa sekolah dasar itu pun menyambut riang gembira.

Kepala Sekolah SD Budi Setia Ophir, Fatmi Ningsih, S.Pd mengatakan, proses belajar mengajar tatap muka secara terbatas sudah berjalan sejak tahun ajaran baru kemarin.

Para orang tua dan siswa sangat antusias dan tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19 seperti, penggunaan masker dan sarana sanitasi yang layak seperti tempat cuci tangan, juga telah tersedia di sejumlah lokasi sekolah.

“Setiap ruangan belajar disediakan tempat cuci tangan dan jarak antara tempat duduk siswa-siswi sudah diatur,” ujarnya kepada awak media Rabu 28/7-2021.

Fatmi Ningsih menambahkan, beberapa orang tua siswa meminta agar proses belajar mengajar terbatas bisa dilaksanakan setiap hari. Namun, sesuai aturan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Barat, proses belajar tatap muka terbatas di bagi menjadi 2 (dua) shift dengan memberi pelajaran secara online kepada siswa yang berada di rumah.

“Proses belajar mengajar tatap muka kita bagi 2 (dua) shift, untuk siswa siswi yang berada di rumah kita berikan materi pelajaran secara online,” terangnya

Nobel Golden seorang siswa berharap proses belajar tatap muka terbatas ini bisa tetap dipertahankan.

Dirinya menilai, proses belajar secara daring sulit untuk dipahami, terutama mata pelajaran matematika dan praktek sangat sulit dipahami apabila tidak dijelaskan oleh guru yang bersangkutan.

“Kami berharap proses belajar tatap muka ini bisa dipertahankan demi kelangsungan pendidikan. Kalau belajar di rumah secara daring sulit saya memahami, harapan kami seterusnya bisa belajar di sekolah,”ucap Nobel

Nobel meengaku sangat senang dengan belajar tatap muka, meski harus belajar di bagi menjadi membagi 2 shift dengan jumlah siswa siswi terbatas. Mereka juga membawa bekal dari rumah serta mematuhi protokol kesehatan selama berada di Sekolah.

“Selama proses belajar tatap muka di sekolah, kami siap mematuhi protokol kesehatan, dan berharap agar pandemi covid-19 ini segera berakhir,” harapnya. (jonhar)