Netizen RI dan Ketua KOI Kecam Insiden Merah Putih Terbalik di Pembukaan Sea Games Malaysia

oleh -2,095 views
oleh
2,095 views
Ketua Umum KOI Erick Thohir protes keras insiden Sang Merah Putih terbalik pada Sea Games XXIX Malaysia.
Ketua Umum KOI Erick Thohir protes keras insiden Sang Merah Putih terbalik pada Sea Games XXIX Malaysia.(foto: google)

Merdeka,— Meriah pembukaan Sea games XXIX/2017 di Kuala Lumpur Malaysia semalam. Tapi tidak bagi bangsa Indonesia, insiden Sang Merah Putih terbalik telah menuai kecaman netizen RI dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir menyesalkan kejadian itu.

“Sang Merah Putih adalah lambang negara kami, dia sakral bagi bangsa ini, kalau dikibar tebalik Malaysia harus usut dan hukun siapa saja yang terlibat, atau Presiden Jokowi tarik seluruh atlet RI dari Malaysia itu,”ujar Ahmad seorang netizen di whatshap group media ini warganya.

Meme viralkan bendera Malaysia terbalik beredar di Media Sosial, Minggu 20/8

Bahkan ada yang langsung pasang ‘meme’ mengajak seluruh warga dunia maya memasang bendera Malaysia terbalik.

Ketua Umum KOI Erick Tohir mengatakan insiden bendera  merah putih terbalik juga dijumpai di buku souvenir special, yang dibagikan kepada tamu undangan, termasuk Menpora Imam Nahrawi saat upacara pembukaan pesta olahraga bangsa Asia Tenggara yang digelar di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Sabtu malam kemarin,  terlihat benar keteledoran panitia pelaksana SEA Games 2017.

Di halaman ke-80 dalam buku tersebut, bendera merah putih Indonesia tercetak terbalik, yakni menjadi putih merah.Posisi itu bersebelahan dengan bendera Malaysia.

Bendera Indonesia yang tercetak terbalik ini sebenarnya untuk menandakan negara yang sudah menjadi tuan rumah SEA Games.

Di bawah bendera tersebut terpampang jelas tahun ketika Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games yaitu 1979, 1987, 1997 dan 2011.

Kesalahan mencetak bendera hanya terjadi pada Indonesia. Sementara itu, bendera 10 negara peserta SEA Games lainnya tercetak dengan benar.

“Sudah tentu saya menyampaikan penyesalan mendalam atas kesalahan fatal tersebut. Itu menunjukkan keteledoran dan ketidak-telitian. Meski persahabatan adalah warisan terbesar dalam olahraga, namun kesalahan dalam menampilkan atau menyajikan identitas negara lain, tetap tidak bisa dibenarkan. Walaupun ini terjadi di dunia olahraga, jangan sampai ada hal yang menggangu hubungan antar negara karena hal-hal seperti ini,” ujar Erick dalam pres relisenya.

Meski dalam hubungan antar negara, pihak Kemenpora yang mewakili pemerintah Indonesia akan menyampaikan sikap protes, namun dalam interaksi sesama National Olympic Committee (NOC), KOI berencana juga akan mengajukan hal serupa.

“Kami akan menyampaikan nota protes dan keberatan kepada Presiden NOC Malaysia, Tunku Imran dan Sekjen, Beng Chop Low tentang hal ini, sekaligus meminta buku tersebut ditarik dari peredaran serta diganti dengan pemuatan bendera Merah Putih yang benar,” tegas Erick.(wandi/rilis humas KOI)