Nevi Zuairina Minta Sistem Resi Gudang dapat Memberdayakan Petani dan Nelayan

oleh -3,605 views
oleh
3,605 views
Hj Nevi Zuairina Kunker Reses ke Banjarmasin. (dok)

Banjarmasin — Anggota DPR RI Komisi VI, Hj. Nevi Zuairina lakukan Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI masa persidangan III tahun sidang 2021 – 2022 Ke Banjarmasin.

Politisi perempuan nasional dari PKS ini meminta kepada pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan BAPPEBTI untuk meningkatkan kualitas Resi Gudang sebagai instrumen pemberdayaan petani.

Nevi mengatakan, ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau.

“Melalui Sistem Resi Gudang diharapkan petani, kelompok tani, koperasi, dunia usaha kecil dan menengah Indonesia dapat meningkatkan produktivitasnya. Hal ini bermuara pada meningkatnya daya saing mereka di perekonomian nasional, dan lebih jauh lagi di pasar dunia,”ujar Hj Nevi.

Legislator asal Sumatera Barat II ini mempertanyakan, bagaimana upaya sosialisasi dan edukasi yang dilakukan pemerintah (Kementerian Perdagangan) dan BAPPEBTI mengenai sistem resi gudang di masyarakat khususnya di kalangan petani dan nelayan?.

Sosialisasi ini kata Hj Nevi Zuairima penting untuk menstandarisasi pengetahuan masyarakat petani berkaitan dengan resi gudang.

Hj Nevi juga menyarankan agar ada peningkatan koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga lainnya seperti Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, terutama lagi di wilayah Kalimantan Selatan.

Politisi PKS ini berharap, pada penerapan Sistem Resi Gudang dapat memberikan realisasi atas penawaran serangkaian manfaat yang luas, bagi petani sendiri, dunia usaha, perbankan dan bagi pemerintah.

Hj Nevi Zuairina mencontohkan manfaat ini antara lain komoditas yang stabil dan terkendali, jaminan modal produksi, jaminan bahan baku dan lain sebagainya.

“Saya berharap, petani yang sudah terlibat dengan sistem resi gudang (SRG) terutama di Kalimantan Selatan ini sudah melua,”ujarnya.

Dampak jangka panjang yang dapat kita rasakan adalah adanya kestabilan harga pangan di masyarakat, yang beberapa bulan terakhir ini harganya sering bergejolak.

“Pemerintah dan seluruh BUMN yang saling berhubungan pada sistem resi gudang ini mesti optimal untuk meningkatkan kemampuan produksi para petani dan nelayan kita,” ujar Hj Nevi Zuairina. (nzcenzer/hd)