Ombak Dahsyat Tsunami Luluhkan Palu

oleh -997 views
oleh
997 views
Suasana jelang onbak bergulung tsunami hantam dan lukuhkan daratan Palu Sulawesi Tengah pasca gempa 7,4 SR mengguncaang Donggala, Jumat 28/9 (foto: screenshoot, video warga)

Palu,—Gempabumi awalnya dirilis 7,7 Skala Richter (SR), kemudian BMKG  memutakhirkan menjadi magnitudo 7,4 SR. Gempabumi mengguncang wilayah Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah Jumat 28/9 pukul 17.02 WIB.

Pusat gempa diris BMKG pada 10 km pada 27 km Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah. Gempabumi berpotensi tsunami. BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 – 3 meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat. BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami sejak 17.36 WIB Rabu.

Ombak bergulung tsunami pun tak bisa dihindari, ombak meluluhkan kota Palu dan Donggala, dampak gempa dan tsunami memutuskan komunkasi dan listrik akibatnya sulit meng-update lebih banyak tentang dampak gempa, sampai pagi sudah 91 kali gempa susulan tercatat di BMKG .

Beruntung dunia tahu karena beberapa video warga terkait detik detik tsunami menerjang Palu tersiar luas.

Bahkan Posko BNPB juga telah mengkonfirmasi ke BPBD bahwa tsunami telah menerjang pantai Talise di Kota Palu dan pantai di Donggala. Disebutkan juga beberapa video yang didokumentasikan masyarakat dan disebarkan di sosial media mengenai tsunami di Kota Palu dan Donggala adalah benar.

Petugas BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, dan relawan melakukan evakuasi dan pertolongan pada korban. Korban yang luka-luka ditangani oleh petugas kesehatan. Penanganan darurat terus dilakukan.

Kepala BNPB bersama pejabat BNPB berangkat ke Palu pada malam ini melalui Makassar kemudian melanjutkan ke Kota Palu dan Donggala menggunakan helicopter. Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup dari 28/9/2018 pukul 19.26 WITA hingga 29/9/2018 pukul 19.20 WITA.

“Sementara itu, Tim Reaksi Cepat BNPB juga telah bergerak menuju Donggala melalui Balikpapan. Dari Balikpapan, Tim Reaksi Cepat BNPB terbang ke Donggala menggunakan helicopter water bombing yang ada di Balikpapan. Tim ini membawa peralatan komunikasi satelit dan peralatan lainnya,”ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.

Sementara informasi dari Mabes TNI, Panglima TNI Marsekal Hadi telah mengerahkan pasukan untuk membantu penanganan dampak gempa dan tsunami di Kota Palu dan Doggala.

TNI menggerakan 7 SSK dari Yonkes, Yonzipur, Yonif, dan Yonzikon menggunakan 2 pesawat Hercules C-130. Basarnas akan menggerakan 30 personil bererta peralatan menggunakan pesawat Hercules. Polri juga akan menggerakkan personil dan peralatan untuk memberikan dukungan penanganan darurat.

Malam tadi pasca gempa dan tsunami Palu gelap karena listrik mati, juga terjadi lumpuhnya jaringan komunikasi menyebabkan kesulitan untuk koordinasi dan pelaporan dengan daerah, apalagi kata Sutop pasca gempa dan tsunami, gempa susulan masih terus berlangsung.

Informasi Publik Serta-merta Optimal

Sementara terkait ketersediaan informasi publik tentang bencana dan mitigasi berdasaran UU 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik saat bencana alam menimpa suatu daerah.

Wakil Ketua KI Pusat Hendra J Kede

“Terkait ketersediaan dan akses informasi publik, pemerintah sudah melakukan segala hal dengan sigap dan optimal,”ujar Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat Republik Hendra J Kede, Sabtu 29/9 dinihari tadi.

Bahkan menurut Hendra, pasca gempa dan tsunami Donggala dan Palu Sulawesi Tengah, tidak ada indikasi pemerintah mengabaikan atau kurang bertindak dengan adanya bencana yang menimpa Sulbar dan Sulteng.

“Segala hal yang memungkinkan sudah dilakukan, termasuk menyampaikan informasi serta merta yang memungkinkan untuk disampaikan melalui media yang ada,”ujar Hendra.

Informasi publik wajib tersedia serta merta atas bencana menimpa Palu dan Donggala, Hendra menilai Kementerian Kominfo dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah makasimal menyampaikan informasi kategori wajib serta merta ini.

“Kedua lembaga itu, Kominfo dan BMKG telah memanfaatkan sarana informsi untuk menyampaikan bencana gempa di Palu,”ujar Hendra.

BMKG juga telah mengirimkan informasi gempa bumi melalui SMS ke pengguna ponsel di daerah Donggala dan sekitarnya pada hari Jumat sejak pukul 14.09 WIB. SMS Blast dikirimkan sebanyak tujug kali. Adapun SMS  peringatan dini tsunami telah dikirim pada pukul 17.02 WIB.

Sementara pagi ini ini warga Palu, kondisi panik dan trauma meninpa warga, apalagi soal kebutuhan pokok warga seperti komunikasi dan listrik serta BBM, hingga pagi ini belum normal.

Gempa Warning untuk Evakuasi

Sementara Founder’s Komunitas Gempa dan Tsunami (Kogami) Sumbar Patra Rina Dewi mengajak masyarakat Indonesia, khususnya Padang Sumatera Barat belajar lagi dari Tsunami Palu

Kejadikan gempa sebagai peringatan dini utama terjadinya tsunami,”ujar Patra di laman facebooknya.

Gempa di laut dengan magnitude 7 SR atau lebih bisa berpotensi tsunami. Kekuatan gempa yang terasa tergantung dari jarak lokasi kita berada ke pusat gempa.

Khusus untuk pesisir pantai Sumatera Barat, gempa bisa berasal dari darat atau dari laut. Tak pernah bisa dibedakan dari getarannya. Maka, jika terjadi gempa kuat yang lama atau gempa kecil tapi lama (kurang lebih 1 menit terus menerus) segera menjauhi pantai.

Patra Rina Dewi

“Jika gempanya kuat sampai kita limbung/tak bisa berdiri seimbang dan berlangsung 1 menit atau lebih, *SEGERA EVAKUASI* ke bangunan tinggi, perbukitan atau menjauhi pantai (jangan tunggu info BMKG dll), cari info sambil terus evakuasi,”ujar Patra.

Untuk Kota Padang kata Patra dari berbagai simulasi diprakiraan kedatangan tsunami 20 menit setelah gempa berhenti. Dianjurkan evakuasi berjalan kaki.

“Jangan kembali sebelum ada kepastian dari Pemerintah bahwa keadaan sudah aman. Gunakan intuisi untuk memutuskan evakuasi dan berapa lama harus bertahan di tempat prakiraan aman (tempat evakuasi sementara),” ujarnya

Biasakan kata Patra warga daerah rawan bencana mengenal jalur evakuasi. ” Dimanapun kita berada dan selalu bawa sekurang-kurangnya makanan instan dan minuman di dalam tas yang biasa dibawa,”ujar Patra Rina Dewi.(rilis: bnpb/kip/own)