Korupsi telah lama menjadi salah satu bagian masalah besar dalam pembangunan negara. Dampaknya sangat luas seperti yang kita liat pada saat ini, mulai dari merusak ekonomi yang ada, mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, dan institusi publik. Dalam mengatasi masalah ini, kita perlu mengambil tindakan dan langkah konkret yang berkelanjutan, salah satunya dapat dilakukan melalui penguatan budaya anti korupsi dan integritas di setiap lapisan masyarakat.
Mengapa Peperangan Terhadap Korupsi Tidak Efektif?
Korupsi dipahami sebagai masalah sistemik yang berasal dari beberapa faktor, seperti kurangnya penegakan hukum, tidak adanya langkah-langkah untuk memastikan transparansi dalam pemerintahan publik, dan budaya permisif yang menganggap korupsi sebagai praktik yang normal. Ketika tindakan korupsi terjadi dalam skala besar dan melibatkan banyak pelaku, menjadi sulit untuk dilawan.
Ditambah lagi, budaya ketakutan di mana warga tidak berani melaporkan korupsi karena takut akan akibatnya hanya memperburuk keadaan.
Salah satu alasan utama perjuangan dalam melawan korupsi adalah tidak adanya pendidikan anti-korupsi yang efektif dan berorientasi pada tindakan. Banyak orang, terutama di tingkat akar rumput, tidak memahami dampak jangka panjang dari menjadi korup. Namun, korupsi bukan hanya mencuri uang negara tetapi juga mencuri hak rakyat untuk mengakses layanan publik berkualitas.
Integritas Sebagai Akar Dasar
Integritas menjadi satu hal yang utama dalam upaya menanggulangi perilaku korupsi. Integritas adalah lebih dari nilai-nilai kejujuran saja, tetapi termasuk konsistensi dalam bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika.
Dengan integritas, ia tidak akan dalam segala perlindungan sambaran untuk mencoreng semua bentuk pengkhianatan sekalipun kemungkinan untuk melakukannya ada.Integritas juga seharusnya menjadi bagian dalam sistem pendidikan mulai dasar hingga pada level pendidikan tinggi, agar generasi selanjutnya memiliki moral yang terganggu dengan baik.
Setiap individu tidak dituntut untuk menjunjung tinggi integritas saja tetapi seluruh tubuh bangsa ini juga. Pembina pemerintah dan lembaga-lembaga swasta serta organisasi masyarakat perlu menegaskan bahwa semua kebijakan dan praktik kerja yang mereka lakukan mencerminkan nilai-nilai yang lala di dalam korupsi secara efektif.
Masyarakat selaku pemegang kepercayaan organisasi, yang termasuk di dalam institusi pemerintah, swasta, maupun organisasi nirlaba, secara berangsur akan meningkatkan kepercayaan masyarakat akan mereka devis tersebut dan akan berangsur meminimalkan kemungkinan penggelapan dana.
Masyarakat Kritis Dalam Pemberantasan Korupsi
Yang memiliki hak berbicara bahkan penting bicara untuk menciptakan Pemberantasan Korupsi adalah masyarakat. Faktor ini patut diingat oleh pegiat lainnya.