Orang Minang Dalam Pusaran Sejarah RI

oleh -5,540 views
oleh
5,540 views
Anggun Gunanwan, Alumni Filsafat UGM CEO Gre Publishing – Delegasi Indonesia untuk Frankfurt Book Fair – Pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim se- Indonesia.

*Tujuh  Pendiri NKRI Orang Minangkabau*

Anggun Gunanwan, Alumni Filsafat UGM CEO Gre Publishing – Delegasi Indonesia untuk Frankfurt Book Fair – Pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim se- Indonesia.

Oleh: Anggun Gunawan

MINANGKABAU dengan sejarah perjuangan kemerdekaan hingga mempertahankan Republik Indonesia (RI) tidak bisa dilepaskan, kita harus tahu, berikut tulisan Anggun tentang orang minang di pusaran NKRI.

1. Soekarno (Proklamator), menantu orang Minang (Bu Fatmawati adalah istri Soekarno yang memiliki darah bangsawan Kerajaan Indrapura – Pessel)

2. Tan Malaka, tiga tahun sebelum Sumpah Pemuda sudah menulis buku “Naar de Republiek Indonesia” yang menjadi inspirasi Soekarno dalam perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.

3. M. Yamin, salah satu pengusul dalam rapat BPUPKI soal dasar negara pada tahun 1945.

4. Hatta, Proklamator sekaligus penyusun konsep ekonomi kerakyatan Indonesia.

5. Agus Salim, yang bertarung secara diplomatik dalam usaha pengakuan dunia internasional atas kemerdekaan Indonesia.

6. Sjahrir, bertarung di meja perundingan saat Belanda dan sekutunya masih ingin mencengkramkan kukunya di Indonesia lewat agresi-agresinya.

7. M Natsir, mengembalikan NKRI lewat MOSI INTEGRAL-nya selepas Indonesia terpecah belah dalam negara boneka RIS selepas Perjanjian Linggarjati…

makanya Prof. Syafi’i Ma’arif pernah bilang,

“Apabila NKRI hancur lebur dan semua daerah-daerah memisahkan diri, maka Sumatera Barat-lah (baca Minangkabau) yang tersisa”…

Lalu, Buya Mas’oed Abidin mengatakan, perjuangan yang dilakukan oleh orang Minang untuk Republik Indonesia adalah perjuangan tulus…

PDRI di Bukittinggi ketika Jakarta habis digempur oleh Agresi Belanda, tetap memakai nama RI (Republik Indonesia)…

PRRI yang digawangi oleh tokoh-tokoh Masyumi dan perwira-perwira militer daerah – yang meskipun oleh banyak pihak disebut sebagai pemberontak – tetaplah memakai kata RI (Republik Indonesia)….

Apalagi yang dituntut oleh PRRI tidak pernah menyebutkan pemisahkan diri dari NKRI…. PRRI hanya menuntut:

1. Kembali kepada Pancasila dan UUD 45 yang murni.
2. Kembalikan Dwitunggal Soekarno-Hatta
3. Perlunya Otonomi Daerah agar bisa menggali potensi dan kekayaan Daerah
4. Bersihkan kabinet dari komunis.

Berbeda dengan GAM dan OPM yang melekatkan kata “Merdeka” pada nama daerahnya…

Oleh karena itu, sangat miris apabila orang Minang tak tampil lagi sebagai pemikir untuk “menyelamatkan” dan kembali memberikan pemikiran “peta” buat Indonesia menghadapi ombak masa depan yang lebih ganas…

Sangat miris apabila orang Minang juga berubah menjadi pragmatis sekedar jadi kaki-tangan penguasa dengan harapan bisa memperoleh jabatan dan ghonimah kekuasaan. Sangat memilukan apabila orang Minang juga turut terlibat dalam upaya-upaya membuat negara ini bangkrut dan kehilangan identitas ideologis perjuangan kemerdekaannya….(***)