Orator Ilmiah di UIN, Ini Pesan Sutan Riska kepada Wisudawan dan Wisudawati UIN

oleh -195 views
oleh
195 views
Sutan Riska jadi orator ilmiah pada wisuda UIN, Sabtu 19/11-2022.(minfo-dms)

Padang – Bupati Dharmasraya dan Ketua Umum Apeksi, Sutan Riska  hadapan ratusan wisudawan/i Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Sabtu 19/11-2022.

Sutan Riska pada orasinya membeberkan tokoh kunci repiblik berdiri dan memotivasi wisudawan dan wisudawati kampus dulunya bernama. IAIN Imam Bonjol, selain mengucapkan selamat kepada wisudawan. Inilah hari, ketika semua perjuangan dan kerja keras dituntaskan.

“Inilah hari ketika doa kita di-ijabah, begitu juga doa ayah dan ibu kita. Tahajud ayah dan ibu kita yang dalam hening malam mendoakan anak-anaknya selamat dan berhasil. Keberhasilan hari ini bukanlah keberhasilan satu orang, tapi keberhasilan yang didukung oleh banyak tangan dan doa yang mungkin tak terlihat,”ujar Sutan Riska memulai orasinya disambut riuh tepuk tangan. 

Dalam kesempatan berikutnya Sutan Riska mengungkapkan kebanggaan kepada Tuanku Imam Bonjol, nama yang diabadikan sebagai UIN saat ini. Menurut Sutan Riska, Tuanku Imam Bonjol merupakan tokoh Minangkabau yang luar biasa.

Dijelaskan, Tuanku Imam Bonjol yang datang membawa perubahan, mengajak kebaikan, dan mencegah keburukan di tempatnya. Dari Tuanku Imam Bonjol kita belajar tentang komitmen melaksanakan “ammar ma’ruf nahi munkar”, secara bersungguh-sungguh demi masyarakat yang lebih baik. Bahkan keyakinan itu ia harus tebus dengan kebebasan dan nyawanya.

“Bawalah spirit menjadi agen perubahan, seperti Imam Bonjol di mana pun Anda akan berkiprah setelah ini. Ijazah dan ilmu yang kamu dapat dari proses di kampus ini adalah mandat dan amanat untuk menebarkan kebaikan dan membuat perubahan demi masyarakat yang lebih baik,”ujar Sutam Riska.

Pada tingkat yang kecil sekalipun kata Sutan, siapa tahu nanti setelah ini ada yang jadi bupati, gubernur, .enteri, bahkan presiden.

“Maka mandat dan amanat itu yang akan dipikul akan jauh lebih besar lagi,” kata Bupati dalam orasi ilmiahnya.

Selain itu, Ketua Umum Apkasi ini mengazaka bahwa Imam Bonjol ada begitu banyak nama tokoh Minangkabau menghiasi sejarah Indonesia. Wakil Presiden Bung Hatta, Perdana Menteri Sjahrir, Menteri Luar Negeri dan diplomat ulung Haji Agus Salim. Bahkan tokoh pemikir yang sempat dipinggirkan dalam catatan sejarah nasional, seperti Tan Malaka dan Syafruddin Prawiranegara. Mereka dikenal sebagai pembelajar yang tekun. Tak jarang belajar otodidak, seperti Haji Agus Salim yang menguasai empat bahasa dan menjadi juru bicara yang fasih dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui jalur diplomasi.

Selain pembelajar yang tekun, tokoh-tokoh Minangkabau tersebut adalah komunikator yang ulung, baik secara lisan maupun tulisan.

Sepanjang hayatnya, Bung Hatta telah menghasilkan tak kurang dari 700 karya tulisan dalam Bahasa Indonesia, Inggris, dan Belanda.

“Artinya apa? Sebagai orang Minang kita punya modal sebagai pembelajar dan komunikator. Dua hal yang sangat penting untuk berkiprah dunia yang makin kompleks. Tapi harus dua-duanya. Jangan komunikatornya saja ulung tapi malas belajar. Nanti hanya jadi pembicara di lapau atau warung kopi,” tegas Sutan Riska lagi.

Bupati juga berpesan agar modal budaya sebagai pembelajar dan komunikator harus kita transformasikan menjadi kompetensi dalam mengarungi dunia yang sarat dengan teknologi digital.

Pelajarilah keterampilan-keterampilan yang akan menunjang kompetensi akademis di dunia digital nanti. Kuasailah fitur-fitur yang ada di teknologi digital.

Jadilah pemenang dan pengendali teknologi digital, bukan sekadar pengguna dan pasar konsumen teknologi. Apa pun jurusan yang pilih, kuasailah teknologi sebagai penunjang kompetensi. Apalagi teknologi kini semakin murah dan tersedia.

“Dengan memahami modal budaya sebagai pembelajar yang tekun, komunikator yang ulung, serta mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Maka jalan menuju sukses akan terbuka lebar. Saya doakan para wisudawan hari ini akan menjadi orang yang sukses di bidangnya, menjadi teladan dalam menegakkan “amar ma’ruf nahi munkar”. Dan menebarkan kebaikan di mana pun Anda berkiprah. Dan setelah sukses, jangan lupa ditengok kembali almamater tercinta kita, untuk kita bangun bersama agar bisa berkembang lebih baik lagi. Selamat jalan, semoga Allah SWT melindungi kita semua,” pungkasnya.(yan)