Outlet ke-8 Kopi Dindiang Diresmikan

oleh -750 views
oleh
750 views

Padang,—Alhamdulillah, Jum’at kemarin, outlet ke 8 Kopi Dindiang diresmikan berlokasi di Jalan Perak II No. 7 Padang, tepat depan Masjid Jihad Perak (MJP), yaitu Lapau Nasi Putri Sunyi (LNPS), milik Darmis, akrab disapa Uncu.

Beragam makanan dan minuman dijual di LNPS. Di pagi hari, LNPS menyediakan sarapan ketupat gulai dan beragam minuman seperti kopi hitam, kopi susu, teh panas/dingin, teh susu dan minuman siap saji seperti cappucino, teh tarik, ginseng dan banyak menu lainnya.

Siangnya, LNPS menyervis pengunjungnya dengan Nasi Padang dengan berbagai macam lauk-pauk. Sedangkan sore harinya, insyaallah LNPS akan menyediakan makanan ringan seumpama pisang dan singkong spesial.

Peresmian outlet Kopi Dindiang ke 8 ini dihadiri beberapa orang tokoh masyarakat, diantaranya Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Padang H Agus ‘Abien’ Suardi, Ketua DPD PAN Padang Hendri Septa yang juga calon wakil wali kota Padang dan penggerak Kopi Dindiang Miko Kamal.

Selain tokoh-tokoh di atas, hadir pula pemilik outlet Kopi Dindiang pertama (Lapau Ongga) Sutoyo, beberapa orang akademisi dari Universitas Taman Siswa Padang dan chef Ruslan serta kepala restoran Daima Hotel Agus S. Beberapa orang wartawan televisi, radio, media cetak dan online juga menghadiri peresmian.

Penggerak Kopi Dindiang Miko Kamal menyatakan kegembiraannya atas diresmikannya outlet Kopi Dindiang ke 8.

Sebelum peresmian outlet ke 8 ini, menurut Miko Kamal, kopi dindiang way to share, sebelum sudah eksis di Pasa Mudiak Padang (Lapau Ongga), Dharmasraya (Lapau Ayah), di Kolaka Sulawesi Tenggara (Warung PWI dan Boboho), Payakumbuh (Family Benteng), Aie Pacah (Kantin Koperasi Univ. Bung Hatta) dan Indarung (Lapau Linphony)”.

“Inti dari gerakan sosial-berbagi Kopi Dindiang adalah membangun dan menebalkan rasa empati di tengah masyarakat,”ujarnya.

Empati kata Miko Kamal adalah kata kunci suatu negara. Sebuah negara akan maju dan sejahtera bila di tengah-tengah masyarakatnya terbangun rasa empati yang kuat.

Sebaliknya, disampaikan advokat, jebolan Aussie ini, sebuah negara akan terbelakang terus bila di negara itu berlangsung praktek-praktek yang tidak menunjukkan rasa empati. Tinggi dan masifnya praktek korupsi di sebuah negara disebabkan tipisnya rasa empati para koruptor kepada orang lain.

“Bagi koruptor yang penting perutnya besar, tidak peduli dengan kesulitan yang dihadapi rakyat karena sumber-sumber ekonomi tidak bisa dinikmati secara wajar,”ujar Miko yang saat mahasiswa di UBH Padang merupakan aktivis beraliran keras dan .tak bisa ditawar waktu itu.

Juga, kata Miko Kamal ada yang spesial pada  peresmian Kopi Dindiang di LNPS yaitu dimulainya kontribusi sosial Daima Hotel yang bertindak sebagai pembina LNPS. Daima Hotel membina LNPS dalam memajukan bisnis LNPS sebagai Usaha Kecil Mikro (UMKM).

Kopi Dindiang Way to Share ini cara sedekah makan dan minuman yang pemberi dan penerima tidak bertatap muka.

“Pemberi cukup mencatat dua gelas kopi satu diminum sendiri, satunya ditempel di dinding, lalu si penerika.datang ke warung atau caffe itu sambil berteriak pesan kopi dindiang, sehingga berbagi itu terjadi,”ujar Miko Kamal. (rilis: ko)