Owner Padang Eye Center Pimpin KAHMI Padang

oleh -494 views
oleh
494 views
Peserta Musda, foto bersama dengan narasumber Hasril Chaniago usai pembukaan acara.(doc)

Padang–Musyawarah Daerah (Musda) Majelis Daerah Korps Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Padang menghasilkan kesepakatan, mengamanahkan pimpinan KAHMI ke depan, kepada dr Heksan SpM (k). Sidang yang berlangsung tersingkat dalam sejarah Musda itu berlangsung di aula kampus Universitas Taman Siswa, Padang Sabtu siang (5/11).

Musda mengusung tema Bersinergi dan Bergerak Bersama akan menjadi spirite gerakan KAHMI kedepan. “Abad digital harus di isi dengan gerakan kolaboratif. Kedepan KAHMI dengan sumber daya yang ada akan senantiasa mengabdikan dirinya kepada umat dan bangsa,” ujar Ketua Panitia Reno Fernandes yang menyiapkan kesuksesan Musda dalam tempo tiga hari saja.

Senada dengan Rektor Universitas Taman Siswa Sepris Yonaldi yang juga pengurus MW KAHMI Sumbar, menambahkan pendapatnya ketika didaulat membuka acara. Menurutnya kedepan KAHMI Padang harus mampu menciptakan kader yang adaptif dengan perubahan di era Society 5.0. KAHMI dan HMI harus menjadi kelompok yang mempercepat transportasi Indonesia menuju masyarakat digital.

Sebelum Musda yang digelar dalam tempo lima menit , agenda diisi dialog akademik dengan narasumber jurnalis senior Hasril Chaniago yang mewakafkan waktu hadir. Meskipun saat diberi kabar oleh panitia tengah berada di Bandung, wartawan yang aral melintang terjun liputan perang dunia tersebut menyempatkan diri untuk hadir. “Saya usahakan pesawat pagi esok,” ujar Hasril saat itu.

Dipandu Wartawan Utama, Sukri Umar, Hasril memaparkan dengan gamblang bagaimana masyarakat Minangkabau masa lalu, hari ini dan ke depan. Mendiskusikan tema Dinamika Minangkabau dalam Pusaran Gerakan Politik Kebangsaan, Hasril memaparkan secara lugas.

“Melihat kondisi bangsa saat ini, entah pada siapa lagi kita berharap untuk penyelamatan. Harus ada sivill society. Saya melihat itu ada di KAHMI. Baik gerakan untuk Padang lebih baik, Sumbar lebih baik, dan bangsa Indonesia lebih baik ke depan. KAHMI berisi inslektual intelektual muslim, mengisi posisi strategis di berbagai bidang. Bersatulah, gunakan kekuatan itu untuk bangsa. Jangan sebaliknya, ikut dalam carut marut kehancuran bangsa,” ujar penulis biografi tokoh tokoh terkenal ini.

Hasril menyebut, kekuatan dan kemampuan anggota KAHMI tak perlu diragukan. Ia ditempa mulai saat kuliah melalui HMI. Berbagai proses dan dinamika yang dilalui itu tentu akan sangat bermanfaat jika dilakukan secara kolektif. KAHMI daerah, wilayah hingga nasional menyatukan langkah dalam penyelamatan bangsa. “Saya saja yang kurang beruntung karena tak bisa berproses di HMI karena tidak berkesempatan kuliah. Tetapi harapan saya tumpangkan pada KAHMI,” ulasnya.

Kurang Lima Menit

Usai dialog, panitia menskors acara lima beberapa menit. Selang beberapa lama setelah itu agenda Musda dimulai. Tiga pimpinan sidang: Afridian Wirahadi (rektor Universitas Yarsi), Eka Vidya Putra (akademisi UNP) dan Dhanil (politikus/mantan komisioner KPU) mengambil alih agenda Musda.

Dipimpin Afridian, rangkaian agenda sidang dibacakan secara berurutan. Hebatnya setiap agenda itu disetujui oleh peserta sidang yang memenuhi ruangan aula. Sampai pada tahapan pemilihan ketua presidium, sebagai bentuk pimpinan presidensial dalam tubuh KAHMI yang sudah disepakati sebelumnya.

“Untuk ketua sudah ada satu nama yang diusulkan dan yang bersangkutan sudah menyatakan kesediaan. Beliau adalah Kakanda Heksan. Apakah ada nama lain atau kita setuju dengan nama itu?

Hanya menunggu beberapa detik, pimpinan sidang mengulangi kalimat apakah kita setuju? Peserta menyetujui, dan palu sidang pun diketuk tiga kali tanda persetujuan. Tak sampai lima menit, Musda berhasil memutuskan ketua KAHMI MD Kota Padang sekaligus ketua formatur periode 2022 – 2027. Dibantu dua midle formatur yakni Eka Vidya Putra dan Afridian Wira Hadi. Selanjutnya pimpinan sidang menutup Musda dan memindahkan lokasi pembahasan formil di salahsatu restoran di Kota Padang.

Menanggapi Musda yang berlangsung begitu cepat dan praktis, Presidium KAHMI demisioner Khairul Ikhwan menyebut itulah bagian dinamika yang berlangsung di tubuh KAHMI, berbeda saat anggota KAHMI berada di HMI.

“Saat di HMI jangan bermimpi bisa cepat selesai pemilihan ketuanya. Bisa berhari hari bahkan harus ditunda berbulan bulan. Karena saat itu adalah saat untuk berproses. Kini saat di KAHMI, ini lahan pengabdian bagi KAHMI,” ujar Dirut PDAM di Kota Payakumbuh ini.

Untuk mengabdi kata Khairul tentu tak ada yang dikejar oleh seorang ketua, kecuali pengabdian pada organisasi dengan segala dinamika dan tuntutannya sehingga perlu diukur bayang bayang ketua, ibarat kata siapa yang jadi ketua tentu patut dan mungkin. Jangan sampai saat amanah pengabdian diberikan, dia tak cakap dengan berbagai hal. Dr Heksan katanya, punya syarat untuk itu. Selain kemampuan berorganisasi juga punya kemampuan nonteknis, sebagai owner Rumah Sakit Padang Eye Center. (*)