Pandangan Pembaca Terhadap Mia Thermopolis The Princess Diaries

oleh -3,651 views
oleh
3,651 views
Shinta Dzikra Illahi (dok)

Oleh: Shinta Dzikra Illahi

Mahasiswa  Sastra Asing UNAND

MEG CABOT menulis sebuah buku berjudul The princess Diaries yang sangat digemari oleh para remaja. Pada tahun 2000 buku ini diterbitkan oleh HarperCollins New York City dan Meg Cabot mendapatkan jackpot besar karena buku ini yang banyak menarik perhatian para pembaca karena isi buku yang akurat dengan kehidupan remaja, ‘bahasa remaja’ bahkan pada tahun 2001 buku ini diadaptasi ke layar lebar oleh Walt Disney Pictures dan diperankan oleh Anne Hathaway sebagai Mia Thermopolis.

Meg Cabot alias Meggin Patricia Cabot lahir pada 1 febriuari 1967 di Bloomington, Indiana. Sejak kecil Meg Cabot adalah pembaca setia komik dan beberapa buku yang ia temukan di perpustakaan setempat. Selain membaca Meg cabot juga terobsesi dengan putri “saya adalah pemuja putri Disney Tradisional” katanya kepada Trudy Wyss of borders. Dia juga mengatakan pada saat berumur 6 tahun dia tanpa henti menggambar Cinderella di buku catatannya.

Meg Cabot sangat menyukai dongeng Beauty and the Beast dan sering berfantasi seolah olah dia adalah putri dikehidupan nyata.Tokoh utama dari novel The Princess Diaries yaitu Mia Thermopolis,dia berkata bahwa tokoh Mia tidak hanya muncul dalam semalam, isi dari setiap buku yang ditulis oleh Meg Cabot terinspirasi oleh kehidupan pribadinya sendiri. Salah satu bukti Meg Cabot memasukkan pengalaman pribadinya sendiri kedalam buku buatannya yaitu pada karakter Mia yang buruk dalam pelajaran aljabar, Meg Cabot mengakui bahwa dia gagal dalam aljabar dan matematika.

Meg Cabot (sumber:notablebiographies.com)

Meg Cabot menulis buku The Princess diaries dan menjadikan Mia Thermopolis atau yang dikenal oleh rakyat Genovia Amelia Mignonette Grimaldi Thermopolis Renaldo adalah seorang putri dari sebuah kerajaan kecil yaitu Genovia sebagai tokoh utamanya.

Saat kecil Mia tinggal di Greenwich Village bersama ibu tunggalnya Helen Thermopolis yang merupakan seorang pelukis yang tidak terlalu terkenal,dan yang mengejutkan ibunya berkencan dengan guru aljabarnya tuan Frank Gianni, Mia juga memiliki seekor kucing bernama Fat Louie si kucing gemuk yang tertarik dengan hal hal yang berkilau ‘mungkin itu lah sebab Mia menamakannya Fat Louie’.

Pada awalnya Mia tidak mengetahui bahwa dia adalah seorang putri sampai suatu hari neneknya Ratu Clarisse Renaldo dan ayahnya Pangeran Philippe Renaldo dari kerajaan Genovia yang baru saja sembuh dari kankernya datang untuk menemuinya dan menjelaskan kepadanya bahwa Mia adalah satu satunya pewaris tahta kerajaan karena dia tidak bisa memiliki anak karena penyakitnya dan Mia dianggap sebagai putri mahkota kerajaan Genovia. Menurut kalian bagaimana tanggapan Mia saat mengetahui bahwa dia adalah seorang putri? Apakah seperti- “Oh wow!,aku seorang putri?luar biasa lalu bawa lah aku dan biarkan aku merasakan nikmatnya kehidupan seorang putri dari sebuah kerajaan”.tentu saja tidak,melainkan-

“APA!! SEORANG PUTRI?? AKU?? YANG BENAR SAJA!”. Dia sangat terkejut bahkan menangis,bagaimana bisa dia yang berpenampilan seperti anak cupu,maksud ku rambut yang tidak keriting atau lurus seperti serigala lalu alis yang berantakan, berkacamata,bertubuh datar dan wajah yang tidak cantik seperti dirinya,apakah seperti itu penampilan dari seorang putri?

Meg Cabot ini menggambarkan tokoh Mia Thermopolis sebagai seorang remaja yang kurang percaya diri (dianggap aneh),pemalu,tidak terlalu pintar (gagal dalam pelajaran aljabar dan beberapa pelajaran lainnya) dan tidak pandai bersosialisasi alias tidak bisa bergaul.

Hal ini bisa dilihat dari Mia yang hanya memiliki dua teman,bahkan saat diberitahu bahwa dia adalah seorang putri dia malah menolaknya karna ketika menjadi seorang putri dia akan bertemu dengan orang orang dari berbagai wilayah, dan juga sifat pemalunya juga bisa dilihat dari dia yang memilih merahasiakan identitasnya karena takut menjadi pusat perhatian, dan orang orang di sekolahnya akan memperlakukannya sebagai Putri Amelia bukan Mia Thermopolis si gadis aneh tapi semuanya jadi sia sia karena tidak mudah merahasiakan identitas tersebut, setelah dia merubah penampilannya berujung seluruh siswa disekolahnya memperlalukan berbeda dari sebelumnya.

Menurut leli86.blogspot.com karakter Mia sangat rendah hati, Mia tidak memandang status saat berteman baik dengan kalangan bawah atau pun kalangan atas.. Dia mulai belajar beberapa sikap seorang putri seperti pelajaran etika, politik, table manners, dansa, pidato dan sejarah dari kerjaan Genovia.setiap hari dia harus mengikuti pelajaran tambahan dari guru Aljabarnya dan pelajaran menjadi seorang putri dari neneknya.

Pada awal Mia dan neneknya tidak terlalu akrab bahkan Mia menganggap bahwa neneknya jahat namun semakin berjalannya waktu dia dan neneknya semakin dekat sehingga pelajaran menjadi seorang putri menjadikan sifat Mia lebih percaya diri dan terbuka. Hal ini bisa kita lihat saat Mia yang mampu berpidato saat acara Genovia.Di dalam novel juga terlihat bahkan beberapa pembaca juga mengemukakan bahwa Mia tidak terlalu cerdas walaupun dengan penampilan kutu buku dan berkacamata, pada halaman terakhir hariannya dia menulis bahwa adanya peningkatan nilai pelajaran Aljabarnya dari F ke D plus bahkan dia terkejut tidak percaya ketika dia mendapatkan nilai tersebut, ya mungkin itu bisa dibilang adanya sedikit peningkatan dalam dirinya. Dan menurut Dian (2005) karakter Mia ini lebih cenderung mengikuti kata hatinya dibandingkan sifat terbuka. (analisa)