Parade Budaya Tingkuluak Pessel Pertama di Sumbar Mengelarnya

oleh -952 views
oleh
952 views
Pessel gelar Parade Budaya Tingkuluak 17 Desember, sebagai upaya menggalo potensi pariwisata dan membumikan lagi pakaian tingkuak minang masa silam (foto: wanteha)

Painan,—Parade Budaya ‘Tingkuluak’ antar Adat Nagari se Pesisir Selatan (Pessel) pertama di tanah minang Sumbar.

Parade Budaya Tingkuluak digelar 17 Desember, hari ini, bentuk lengenalan wisata di negeri ejuta pesonan itu.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Dinas Pariwisata Pessel gandeng IMA Chapter Padang.

Ketua Dekranasda Pessel Lisda Hendrajoni, mengatakan tingkuluak adalah penutup kepala bagi ibu-ibu minang atau bundo kanduang tempo dulu.

“Tingkuluak menjadi aksesoris khas penutup kepala bagi perempuan minang, bentuknya runcing dan bercabang,”ujar Lisda.

Lisda Hendrajoni selaku pengagas parade Tingkuluak mengatakan, parade dikonsep sedemikian rupa bersama-sama dengan panitia pelaksana dimulai rapat musyawarah nagari serta proses makan bajamba dengan Berdasarkan Adat Bersandi Sarak, Sarak bersandi Kitab Bulloh (ABS-SBK).

“Mengenalkan potensi pariwisata, perlu kita tonjolkan potensi budaya daerah, jadi budaya yang dikedepankan, salah satunya Tingkuluak, penutup kepala bagi Bundo Kanduang yang hampir tergerus oleh globalisasi saat ini,”ujar istri orang nomor satu di Pesssl ini.

Kepala Dinas Pariwisata Mawardi menambahkan, Parade Tingkuluak akan digelar di Pantai Muaro Banting Tarusan, kegiatan akhir tahun ini diikuti nagari saja di mana pesertanya hanya 10 orang tiap nagari dengan adatnya masing-masing peserta mengangkat nilai nilai budaya dan bagian dari promosi pariwisata.

“Alhamdulillah walau persiapan hanya dua minggu namun rampung dan siap untuk dilaksanakan,”ujarnya.

Sedangkan Ketua pelaksanaan iven Budaya Tingkuluak, Novia menyampaikan, walaupun waktu persialan yang cukup singkat tapi iven ini telah siap dilaksanakan dan optimis sukses.

“Kemasan iven cukup jitu ditampilkan di tempat objek wisata dengan membawa suasana tempo dulu dalam nagari di objek wisata pantai. Besar harapan kita, Tingkuluak mengingatkan orang kembali kepada masa lalu.

“Ayo kita kembalikan budaya Minang dan kita Lestarikan kembali agar generasi muda masa sekarang kembali mengenal adat dan budaya kita dan bangga, pakai tingkuluak tidak kuno ya,” ujarnya.(wanteha)