Pasien Melimpah, M Djamil Dirikan Tenda, Ngeri APD dari Jas Hujan

oleh -6,518 views
oleh
6,518 views
Pasien ODP atau PDP mulai melimpah, M.Djamil dirikan tenda, Jumat 20/3 (foto: dok/ wag-kawal covid-19)

Padang,—-Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan orang dalam pantauan (ODP) Corona Virus di Sumbar terus bertambah, RS M Djamil kewalahan menanganinya.

Akhirnya lewat BPBD pihak M Djamil dibantu tenda untuk melokasikan pasien yang berhubungan dengan Virus Corona ini.

Saat ini informasinya pemasangan tenda sedang berlangsung. Tapi bahaya lain muncul yakni alat pelindung diri (APD) M Djamil sudah kosong, para medis terpaksa membekali pengamanan dirinya dengan jas hujan.

“Kita sudah kontak berbagai vendor untuk menyediaan APD tapi pada kosong semua, kalu dibiarkan APD seadanya tidak standar bisa bisa para medis terpapar virus dan jadi ODP dan PDP pula,”ujar beberapa dokter menginformasikan di whatsaap group Kawal Covid-19 Jumat 20/3.

Stok APD standar M Djamil kosong, petugas medis pakai APD dari jas hujan. (foto: dok/ wag_ kawal covid19)

Sementara Pemprov Sumbar mengakui kesulitian memenuhi APD standar para medis di M Djamil Padang.

“Untuk beli duit ada, tapi yang jual APD nggak ada,”ujar Humas Pemprov Sumbar Jasman Rizal.

Sementara penggagas Gerakan Bersama Lawan Corona Virus, Sari Lenggogeni juga sudah berteriak minta bantu untuk ketersediaan APD untuk para medis.

“Mohon dibantu siapa saja yang punya akses ke perusahaan pembuat APD standar. Tidak bisa pakai jas hujan bahaya bagi para medis yang bertus mulia mengantisipasi Corona Virus ini,”ujar Sari Lenggogeni.

Saat ini berbagai stakeholder di Sumbar terus berupaya memenuhi sarana dan prasana penanganan virus corona Sumbar.

Berbagai kalangan membuat kreatifitas sendiri untuk menciptakan hand sanitizer dan masker.

Bahkan Unand lewat Laboratorium Fateta dan FMIPA nya terus memproduksi hand sanitizer karena permintaan meningkat.
Tapi menurut Sekjen DPP IKA Unand Prof Reni Mayerni bahan baku hand sanitizer pun mulai minim alkohol dan botol sekarang sulit di dapat.

“Kawan kawan di Laboratorium FMIPA dan Fateta Unand terus memproduksi tapi botol untuk kemasannya terbatas, hari ini tim melaporkan alkohol juga mulai minim, padahal permintaan untuk hand sanitizer racikan Unand sangat banyak termasuk di kantor-kantor publik sudah minta hand sanitizer pula,”ujar Reni Mayerni. (rilis: humas-ikaunand)