Peacetrip Padang Sebagai Upaya Membangun Ruang Jumpa Lintas Agama

oleh -259 views
oleh
259 views
Peacetrip Padang
Pelita Padang mengajak orang muda lintas iman untuk mengunjungi tempat ibadah di kota Padang pada tanggal 26 Agustus 2023. (Sumber : Istimewa)

Padang, – Bertajuk Peacetrip Padang, Pelita Padang mengajak orang muda lintas iman untuk mengunjungi tempat ibadah di kota Padang pada tanggal 26 Agustus 2023.

Adapun tempat yang dikunjungi diantaranya Grha Samatha Giri Padang, Gereja Katolik Tirtonadi Padang, Kelenteng See Hin Kiong, Mesjid Muhammad, dan Pura Jagatnatha.

Kegiatan yang bertajuk Peacetrip Padang bertujuan untuk membangun ruang jumpa dan dialog antar kelompok yang berbeda. Harapannya segala prasangka dan stigma yang melekat bisa diurai. Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta dari berbagai latar belakang agama dan etnik.

Bhante Viriyaphalo dari Grha Samatha Giri dan Datuak Mustafa dari Mesjid Muhammadan berharap agar kegiatan ini bisa merajut persatuan di Indonesia yang bhinneka tunggal Ika.

Pastor Philips dari Paroki Santa Maria Bunda Yesus, Tirtonadi, pada saat kunjungan menyebutkan bahwa Paroki (wilayah gerejani) Tirtonadi sudah berusia 40 tahun lebih, dan hingga saat ini belum keluar IMB resmi utk tempat ibadah (gedung gereja). Padahal jumlah umat yang berada pada lingkup paroki sebanyak 670 KK (sekitar 3000 jiwa).

“Ini menjadi pergumulan bagi kami bagaimana mendapatkan izin untuk mendirikan tempat ibadat resmi,” ujar Pastor Philips. Pengakuan sebagai paroki (himpunan Umat Katolik di teritorial tertentu) pun baru secara resmi dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat tahun 2023 ini.

Angelique Maria Cuaca selaku ketua Pelita Padang juga menyebutkan kegiatan ini sebagai bentuk upaya membangun kepedulian orang muda pada isu kebebasan beragama dan bekepercayaan.Harapannya mendorong anak muda untuk terlibat di advokasi kebebasan beragama dan bekepercayaan.

“Saya sangat teredukasi dengan kegiatan ini. Selama ini saya seringkali menarik kesimpulan tentang kelompok lain dari cerita orang. Setelah berjumpa langsung ternyata sangat jauh berbeda dari kenyataan. Kegiatan seperti ini sangat penting dilakukan untuk menghapus prasangka,” ujar Roki Maulana, salah satu peserta Peacetrip.(rls/adr)