Pemasaran Jamur Tiram Ala Prayudi

oleh -1,665 views
oleh
1,665 views
Prayudi, Jamur Tirman (dok)

Oleh: Esha Tulhaqma dan Ferdinal
Civitas Akademica Unand

PEMBUDIDAYA sekaligus pengusaha jamur tiram asal Padang, Prayudi Ariesky (31 tahun), melakukan berbagai strategi dalam memasarkan jamur tiram kepada calon konsumen, khususnya yang berada di wilayah Sumatra Barat.

Prayudi melihat peluang bisnis jamur tiram cukup menjanjikan. Dia semakin termotivasi untuk terus mengembangkan usahanya untuk memenuhi permintaan masyarakat dalam lingkup yang lebih luas lagi. Dia berupaya menjawab permintaan masyarakat beberapa tahun terakhir terhadap jamur tiram. Dari waktu ke waktu, dia melihat bahwa permintaan akan jamur tiram pun semakin tinggi.

Prayudi mengatakan bahwa pembudidaya jamur tiram di kota Padang, khususnya kecamatan Kuranji sudah mulai banyak. Tapi di sini, dia semakin tertantang untuk berpikir bagaimana usaha ini tetap hidup walaupun diantara banyak pesaing.

“Teknik pemasaran menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangkan dengan baik dalam menjalankan bisnis ini. Pembudidaya jamur boleh banyak, tapi di era milenial saat ini kita tidak dapat hanya mengandalkan keahlian semata, tetapi kita harus pandai beradaptasi dan memanfaatkan kecanggihan teknologi agar bisa bertahan” ungkapnya.

Dia bisa menghasilkan jamur tiram sekitar 5-14 kg per harinya. Jamur tiram ini dijual kepada masyarakat sekitar, pemilik café, atau pedagang yang ada di Pasar. Tidak hanya di sekitaran Padang, jamur tiram ini juga dipasok ke beberapa daerah seperti Mentawai dan Solok Selatan. Harga jual yang ditawarkan adalah 25 ribu per kg.

Prayudi tidak hanya menghasilkan jamur tiram mentah tapi juga juga menyediakan baglog atau media tanam jamur bagi pengusaha jamur lainnya. Selain itu, dia juga menerima permintaan akan bibit jamur jika ada yang memesan.

“Baglog adalah media tanam jamur dan masa produktifnya hanya sekitar 80 hari. Setelah itu kita harus mengganti dengan baglog yang baru. Mengenai harga, kita menawarkan harga 5 ribu per baglog dan tentu akan mendapat berbagai diskon jika membeli dalam jumlah yang banyak” tuturnya.

Dalam memperkenalkan produk dan mencari pelanggan, Prayudi mengaku aktif melakukan pemasaran di media sosial seperti Instagram dan Facebook dengan nama akun @akamsijamur_padang. Tidak cukup sampai di sana, Akamsi jamur Padang juga melakukan kolaborasi dengan Wahyu Pratama, pemilik usaha “Jamur Mr.PJ.”

Mereka Bersama-sama membangun strategi bisnis, salah satunya dengan menjual berbagai varian olahan makanan berbahan dasar jamur tiram, seperti jamur crispy, nugget jamur, lumpia jamur, dan lain-lain.
“Selain menjual jamur mentah, kita juga menjual berbagai olahan berbahan dasar jamur tiram yang bisa langsung dinikmati dan tentunya disesuaikan dengan selera anak milenial saat ini” ungkap Prayudi.

Dalam memperkenalkan jamur tiram dan produk olahannya, Prayudi bersama dengan rekan bisnisnya, Wahyu Pratama, mengaku bahwa mereka juga sering melakukan strategi pemasaran dengan cara yang cukup unik. Di setiap pernikahan saudara atau teman, mereka akan ikut serta dalam mengirimkan karangan bunga dan juga membuka stan makanan olahan jamur mereka di sana.

“Selain ikut memeriahkan acara pernikahan, kami pikir itu juga merupakan cara yang bagus dalam memperkenalkan produk kami kepada banyak orang. Awalnya mungkin mereka hanya mencicipi, tapi bisa jadi suatu saat mereka akan mencari kami Kembali jika ternyata mereka suka dengan produk yang kami punya. Peluang sekecil ini pun juga tetap perlu diperhatikan” ungkapnya.

Usaha budidaya jamur tiram ini sebenarnya sudah cukup lama ditekuni oleh Prayudi. Dia memutuskan untuk memulai budidaya ini pada tahun 2017, setelah dia belajar banyak mengenai seluk-beluk budidaya jamur tiram dari seorang kenalannya.

Di samping pekerjaannya sebagai arsitek, dia juga menjalankan bisnis ini sebagai tambahan sumber pendapatan. Untuk ke depannya, Prayudi berencana akan fokus untuk mengembangkan bisnisnya, dimulai dengan menambah jenis jamur yang akan dibudidayakan seperti jamur kuping, jamur merang, dan jamur enoki. Selain itu, dia juga akan terus menambah inovasi dalam olahan jamur tiram yang akan dijual.

Ada hal menarik yang dapat dicontoh dari pemilik usaha ini, yang dimana Prayudi ternyata juga sering membantu orang-orang yang membutuhkan. Dia dengan senang hati menyambut dan membagikan ilmunya jika sekiranya ada orang yang datang kepadanya untuk bertanya terkait bagaimana cara budidaya jamur. Selain itu dia juga tidak enggan membantu mahasiswa dalam melakukan observasi untuk tugas kuliah mereka.

Prayudi sama sekali tidak keberatan dalam membagi ilmu yang dia punya kepada orang lain. Dia tidak cemas atau takut jika suatu saat nanti akan ada banyak orang yang menjalankan bisnis yang sama. Menurutnya, berbagi ilmu adalah suatu kebahagian tersendiri baginya dan mengenai banyak pesaing, dia berpikir bahwa rezeki sudah diatur oleh tuhan, jadi dia tidak perlu khawatir akan hal itu.

“Berbagi ilmu tidak membuat saya rugi, malahan saya mendapat pahala. Selain itu saya juga mendapat banyak relasi yang di mana ini sangat penting dalam berbisnis, serta dengan cara ini saya juga dapat memperkenalkan usaha dan produk saya kepada mereka” ungkapnya mengakhiri wawancara saat itu.(analisa)