Pemimpin itu Harus Berani Ambil Keputusan

oleh -536 views
oleh
536 views
Wagub Sumbar Nasrul Abit desak pejabat eselon III bisa berinovasi tidak menunggu durian runtuh DAU atau DAK saja, Selasa 26/6 di Padang (foto: humas-sumbar)

Padang,—Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit membuka Dilkat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan VIII bagi Pejabat Administrator Pola Kontribusi dilingkungan pemkab/pemko se Sumatera Barat (Sumbar) di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Selasa 26/6.

Wagub Nasrul Abit menyampaikan, jadi pemimpin itu mesti pandai berkomunikasi mengambil kebijakan yang tepat akan tetapi tetap sesuai aturan untuk kemajuan dan kelancaran pelaksanaan kegiatan yang tengah dilakukan.

Pemimpin kompetensi dan ciri utama yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara (ASN) jika akan atau telah menjadi pemimpin di unit kerjanya masing, antara lain: inovatif, memiliki visi yang terang dan mampu menerjemahkannya ke dalam misi-misi yang terukur.

“Masyarakat kini butuh layanan pemerintahan yang ringkas, efisien, dan efektif. Pemerintah yang kadung dipandang lamban serta berbelit dalam birokrasi butuh inovasi dan pendekatan pelayanan yang lebih segar agar dapat terbebas dari stigma tersebut,”ujar Nasrul Abit.

Tapi, Pemerintah lamban, birokrasinya panjang. Inilah yang selama ini melekat di masyarakat. “Inilah yang harus diubah. Inilah gunanya inovasi,” ujarnya.

Inovasi, sambung Wagub juga diperlukan untuk mendapatkan alternatif penganggaran untuk percepatan pembangunan daerah yang tak sepenuhnya dapat ditutupi oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota.

“Kalau cuma tunggu DAU/DAK, daerah tidak akan berkembang. Kalau selama ini tunggu durian jatuh, kini kejar di mana pusat durian ini. Ini termasuk inovasi. Saya sering sampaikan tapi kadang-kadang diabaikan. Eselon III harus bisa memberikan masukan pada atasannya jangan melulu menunggu DAU/DAK. Berinovasi. Buat terobosan agar ada anggaran di luar DAU/DAK. Harus ada begitu baru bisa ada percepatan,”ujarnya. (rilis: humas-sumbar)