Pemuda Jadi Pemimpin, Irwan Prayitno; Jadilah Aktifis Dulu

oleh -242 views
oleh
242 views
Irwan Prayitno jadi guru di Sekolah LIP Unand, Sabtu 20/11-2021. (dok)

Padang— Era revolusi industri 4.0, generasi baru mulai mengambil alih kekuasaan sehingga proses kepemimpinan turut berubah menyesuaikan perkembangan zaman.

Seiring dengan itu, Laboratorium Ilmu Politik Universitas Andalas ( LIP Unand) kembali mengadakan Sekolah Kepemimpinan Masa Depan sesi dua dengan topik “Penguatan Kapasitas Kepemimpinan Publik dalam Era Industri 4.0” pada Sabtu, 20 November 2021.

Irwan Prayitno menjadi Guru Sekolah Kepemimpinan Masa Depan, Gubernur Sumbar 2010-2021, IP biasa Irwan disapa elite politik nasional kini menjadi Dewan Pakar DPP PKS.

Sekolah Kepemimpinan digelar secara virtual, kegiatan dimoderatori oleh Kepala Laboratorium Ilmu Politik Mhd Fajri ini dibuka Ketua Jurusan Ilmu Politik Indah Adi Putri.

Indah mengucapkan terimakasih kepada Laboratorium Ilmu Politik Unand sebagai penyelenggara kegiatan, serta kepada peserta yang mengikuti kegiatan ini sampai akhir.

Irwan Prayitno di sekolah virtual itu menjelaskan berbagai topik seperti gaya kepemimpinan, konsep Islam tentang kepemimpinan publik, hingga kepemimpinan di era revolusi industri 4.0.

Kepemimpinan yang dijelaskan Irwan juga menekankan bahwa kapasitas seseorang dalam memimpin ditentukan oleh banyak hal. Menurutnya, modal dasar kapasitas pendorong laju kepemimpinan tersebut harus dimiliki dalam penguatan kapasitas pemimpin.

“Saya pernah menawarkan orang secara kemampuan atau teknis bagus untuk menjadi eselon II atau III tapi dia tidak berani, tidak percaya diri. Berarti secara kepemimpinan tidak bisa,”ujar Irwan

Selanjutnya, Irwan menjelaskan relevansi kepemimpinan dengan era revolusi 4.0 yang sering dikaitkan dengan bagaimana generasi akan melanjutkan tampuk kepemimpinan. Politisi senior ini mengatakan era industri 4.0 mengharuskan pemimpin mengikuti perkembangan teknologi dan mengasah soft skill agar dapat memaksimalkan pelayanan publik.

“Kita berbicara era 4.0 karena tuntutan masyarakat, zaman dan global, dan kita harus hadir sebagai pemimpin sehingga kita harus memiliki skill. Yang paling penting adalah memahami kondisi masyarakat,” paparnya.

Pertemuan kedua Sekolah kepemimpinan ini menjawab berbagai pertanyaan partisipan terkait kepemimpinan masa kini hingga upaya dalam mewujudkan pemimpin muda yang berkualitas di masa depan.

“Ikuti hal yang baik, harus berintegritas, tunjukkan kapasitas dan integritas kita yang bagus dan baik dari awal dengan berbuat kebaikan-kebaikan, melakukan sesuatu yang benar, jangan curang, jangan bohong, jangan korupsi. Karena hal ini akan mencerminkan kita bagaimana kedepannya,” jelas Irwan saat menanggapi pertanyaan.

Lebih lanjut, Irwan menuturkan bahwa upaya yang bisa dilakukan oleh generasi muda saat ini dalam melanjutkan kepemimpinan ialah dengan menjadi aktivis yang berintegritas.

“Jadilah aktivis yang benar dan berintegritas. Hampir semua pemimpin di legistlatif, eksekutif, dan juga yudikatif itu dulunya aktivis, karena dengan menjadi aktivis itu anda dibina,” tutupnya. (volunteers-lipunand)