Pendidikan Adab Bangun Karakter, Nevi Zuairina: Ilmu Pengetahuan Mengikuti

oleh -795 views
oleh
795 views
Nevi Zuairina minta pendidikan ADAB diprioritaskan baru ilmu pengetahuan mengikuti, selamat Hari Guru 25 November, Senin 25/11 (foto: dok)

Jakarta,—Hari ini bagi insan pendidikan merupakan hari bahagia, karena setiap 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.

Momen peringatan Hari Guru ini anggota DPR RI dari PKS, Nevi Zuairina menekankan kedepankan pendidikan ADAB.

“Saya ucapakan selamat Hari Guru Nasional, jasa bapak dan ibu guru tak terhingga, bapak dan ibu adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa bagi anak bangsa,”ujar Nevi kepada media ini, Senin 25/11 via whatsapp mesenger.

Kata politisi perempuan PKS ini kondisi sengkerut dunia pendidikan dan berimbas ke seabrek masalah sosial masyarakat, obatnya kembalikan pola pendidikan kepada esensinya.

“Pendidikan kedepan perlu medahulukan pendidikan ADAB. Porsi waktu belajar pembentukan karakter melaui pendidikan adab ini membutuhkan tambahan jam pelajaran sehingga ada kekuatan cara berfikir dan cara bertindak siswa yang memiliki kualitas moral yang tinggi. Saat ini yang berlaku pada pendidikan anak-anak kita porsi terbanyak adalah ilmu pengetahuan yang beragam dalam satu momen siklus belajar. Pelajaran adab di berikan setelahnya atau di sela-sela pelajaran. Padahal pola belajar yang terbukti membangun kualitas sumber daya manusia, di mana pun tempatnya di dunia, pelajaran adab adalah paling utama terutama pada anak usia dini hingga pendidikan dasar,”ujar Nevi.

Legislator PKS, istri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ini setuju dengan pernyataan menteri pendidikan yang menggambarkan betapa para guru saat ini disibukkan beban administrasi yang berat.

“Dan ini menjadi bukti, bahwa Inovasi pendidikan kita tertinggal dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia. Hari Guru 25 November ini, saya meminta pak Nadiem Makarim untuk membuktikan mulai saat ini, hingga lima tahun mendatang, harus dilakukan terobosan pola pendidikan nasional yang mengedepankan inovasi belajar mengajar untuk menjadikan anak-anak didik menjadi visioner sekaligus berakhlaq mulia,”ujar Nevi.

Nevi Zuairina mengatakan, para guru kedepannya dituntut berinovasi dalam pola pendidikan nasional, pemerintah harus memberikan fasilitas maupun regulasi yang mendukung kinerjanya.

Pola diskusi, bakti sosial, menemukan bakat terpendam di antara murid, dan penguatan kualitas guru semua aturan dan dukungan fasilitas mesti difikirkan oleh pemerintah, bukan saja pada instruksi saja.

“Paling utama adalah pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah. Saat ini jangankan antar propinsi, dalam satu kota saja terjadi ketimpangan kualitas pendidikan sehingga terjadi perebutan untuk masuk ke sekolah tertentu meski saat ini diminimalisir dengan pola zona. Namun ini adalah fakta bahwa ada situasi tidak meratanya kualitas pendidikan di antara sekolah-sekolah dimulai dari fasilitas gedung, laboratorium, sarana olahraga dan praktik lapang hingga kualitas guru”, ujar Nevi.

Legislator dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat II ini menambahkan, untuk memperkuat institusi sekolah perlu adanya keterbukaan pada tata kelola keuangan sekolah. Karena ini penting penting untuk sebagai kontrol internal di antara sesama pengelola sekolah maupun guru sehingga penggunaan teknis tidak mengalami kendala apapun. Semua alokasi anggaran, akan terdistribusi secara baik dan amanah.

“Saya berharap, pemerintah melalui menteri pendidikan dapat mewujudkan visinya membangun kualitas pendidikan nasional yang adaptif dengan situasi menantang di masa depan. kita perlu mengingat, bahwa di kepala seorang guru, ada sebuah mahkota yang tidak dimiliki profesi lain dan siap menyinari semua. Artinya, pendidikan, dimulai dari adab hingga ilmu pengetahuan, ada guru sebagai pendidik sekaligus pengajar untuk semua anak didik di Indonesia,”ujar Nevi Zuairina.(rilis: tim-nevivoice)