PENGARUH KOREAN WAVE TERHADAP PEMASARAN BLASTA KOREAN CAFÉ

oleh -671 views
oleh
671 views
Korean Food Cafe. (dok)

Oleh: Tarisha Ananda Fadjri dan Ferdinal

Civitas Akademica Unand

BLASTA Korean Food Café merupakan salah satu contoh dari dampak signifikan dari Korean Wave terhadap produk dan makanan khas Korea di Indonesia. Korean Wave adalah istilah yang mengacu pada popularitas budaya Korea Selatan yang mengekspor budaya pop, hiburan, music, drama, dan film.

Korean Wave sendiri mulai masuk ke Indonesia sejak awal tahun 2000an yang ditandai oleh merebaknya penggemar drama Korea (K-Drama) dan music Korea (K-Pop) di Indonesia. Penggemar Korea biasanya mengikuti apa yang dimakan atau apa yang dibeli oleh idolanya. Bersamaan dengan popularitas Korean Wave yang terus meningkat, banyak café yang bernuansa Korea serta menyajikan makanan-makanan khas Korea gencar dipasarkan di Indonesia.

Hal ini sejalan dengan pendapat Kim, Cho & Jung (2014) bahwa “Korean Wave sukses menyentuh emosi atau perasaan seperti rasa simpati dan empati, citra positif dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam minat beli yang dapat mendukung terjadinya keputusan pembelian.”

Salah satu restoran yang lahir karena pengaruh Korean Wave adalah “Blasta Korean Food Café”. Blasta Korean Food merupakan café yang bernuansa Korea pertama di Kota Padang. Blasta Korean Food Café berdiri sejak 2015 dan telah beberapa kali pindah lokasi hingga sekarang beralamat di Jalan Sumatra No.1 Ulak Karang Utara.

Harga makanan korea di café ini termasuk terjangkau karena dengan harga Rp30.000 pembeli sudah bisa menyantap satu porsi kimbab ataupun ramyeon. Café ini tidak hanya didatangi oleh penggemar drama Korea dan music Korea saja, tapi juga didatangi oleh berbagai kalangan masyarakat. Café ini menjadi pelopor bagi café-café bernuansa Korea lainnya di Kota Padang.

“Kalau melihat idol atau actor korea yang lagi makan makanan Korea itu rasanya pengen makan makanan itu juga, makanya aku sering beli makanan Korea” ucap Kamiliya Karnidiyati, seorang mahasiswa penggemar Korea.

Seiring berjalannya waktu, café atau restoran Korea di Kota Padang semakin menjamur. Hal ini berdampak negatif pada Blasta Korean Café. Untuk itu, café ini berupaya meningkatkan manajemen pemasaran dengan memperkenalkan dan menarik pelanggan untuk dating dan membeli produk makanan dengan membuat sejumlah terobosan.

Pertama, menggunakan Sosial Media Marketing. Media sosial dimanfaatkan untuk memasarkan produk hingga berinteraksi dengan konsumen. Café ini mempromosikan makanannya melalui sosial media seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan lainnya. Café ini mengunggah konten-konten makanan dan minuman yang dijual, dan tempat-tempat yang instagramable di sosial medianya. Tidak hanya itu, café ini juga menggunakan sosial media untuk berinteraksi dengan konsumen dengan cara mengunggah kembali foto-foto yang diunggah oleh konsumen yang menandai mereka atau menjawab pertanyaan konsumen terkait produk yang dijual.

Kedua, menghias café dengan nuansa Korea. Selain menyediakan makanan khas Korea, Café ini juga melakukan beberapa hal untuk menarik minat pelanggan. Hal-hal yang dilakukan yakni menghias cafénya dengan nuansa Korea dengan memasang tulisan-tulisan Korea, menyetel lagu-lagu K-POP, dan menggunakan seluruh peralatan makan ala Korea. Sehingga mendapatkan feel berada di Korea.

“Makan disini tuh serasa makan di Korea, soalnya kita makannya pake peralatan makan ala Korea dan suasana Korea banget deh,” ucap Adelina Putri, seorang penggemar berat KPOP dan KDrama.

Menurut Fitri D, seorang pelanggan Blasta Café, dalam unggahannnya mengatakan bahwa “Tempatnya nyaman, menjaga protokol kesehatan, menu juga menarik banyak diskon di acara tertentu, rasanya juga oke, bagus buat foto untuk feed Instagram, dan harga nya pas.”

Ketiga, menyediakan layanan pesan antar. Disaat pandemi Covid-19 ini tidak menghambat para penggemar Korea untuk tetap membeli makanan Korea di café ini karena café ini juga membuka layanan pesan-antar yang memudahkan pelanggannya yang ingin makan di rumah. Layanan ini dapat diperoleh dengan menggunakan chat Whatsapp atau menggunakan aplikasi ojek online seperti Grab dan Gojek.

Keempat, menyediakan promo dan paket hemat. Di café ini juga banyak memberikan promo-promo potongan harga atau paket hemat yang sangat menarik bagi konsumen. Contoh promo-nya yaitu promo beli satu gratis satu selama bulan September. Dengan adanya promo-promo ini diharapkan akan meningkatkan minat konsumen untuk membelinya.

Cafe ini mencoba memahami keinginan sebagian orang dewasa ini, khususnya mereka yang ingin menikmati makanan tidak hanya untuk sekedar mengisi perut sampai kenyang, tetapi juga sebagai sarana untuk aktualisasi diri dan membentuk identitas. Bagi generasi millenial yang menyukai budaya Korea, salah satu cara untuk membentuk identitas budaya mereka dengan mengkonsumsi makanan Korea agar merasa lebih dekat dengan idol dan negara yang mereka kagumi.

Oleh karena itu, kita harus mengamati peluang dengan memanfaatkan ketertarikan masyarakat terhadap budaya Korea salah satunya dengan cara membuka gerai atau café yang menjual makanan khas Korea dan bernuansa Korea. Kepopuleran budaya Korea khususnya pada makanan Korea sebagai dampak Korean wave yang meliputi musik dan drama membuat industri kuliner Korea berkembang di Indonesia, khususnya di Padang.(analisa)