Peran BPPD Sumbar Dibalik Program Kapolda Metrojaya Rendang 11 Ton

oleh -286 views
oleh
286 views
Direktur Gastronomi BPPD Sumbar, Iwan Febrian, CEO 'MakCiak'. (doc)

Jakarta— Dibalik program Qurban Barokah Rendang 11 Ton yang dilaksanakan oleh Kapolda Metro Jaya beberapa hari lalu, ada sosok Direktur Gastronomi Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sumbar yaitu Iwan Febrian yang juga CEO Rumah Makan ‘MakCiak’.

Keterlibatan Iwan yang mampu menggerakkan 18 UMKM untuk ikut andil dalam pelaksanaan program tersebut diapresiasi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy.

“Saya apresiasi kepada kedai Makciak yang berdiri sejak 2015 sekarang sudah bergabung menjadi mitra kita dalam program Indonesia Spice Up The World” ucap Menteri Sandiaga Uno di reel Intstagram @Sandiuno.

Senada dengan pernyataan Menteri, Wagub Audy menyatakan Program Qurban Barokah Rendang 11 Ton ini semakin mempertegas daya saing Sumatera Barat sebagai provinsi tujuan kuliner dan kental dengan budaya rantau juga socioprenuernya.

“Program Bapak Kapolda Metrojaya ini menunjukkan bahwa melalui rantai pasoknya, rendang membuka potensi lapangan kerja yang luas. Rendang adalah simbolisasi urang awak yang juga menawarkan solidaritas, kemanusiaan, dan kreatifitas.” Ujar Audy.

Ia juga sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas inisiatif kreatif Kapolda Metrojaya dan Direkur Eksekutif Gastronomi Badan Promosi Pariwisata Daerah Sumatera Barat, Iwan Febrian sudah membantu mempromosikan rendang solidaritas dan memberdayakan UMKM minangkabau di rantau.

Ketua BPPD Sumbar, Sari Lenggogeni ikut mensupport dan mendorong pelaku UMKM Pariwisata Sumbar seperti Makciak dimana owner-nya juga salah satu bagian dari pengurus BPPD Sumbar untuk terus menduniakan masakan khas Minangkabau, Rendang melalui program dan event bergengsi.

“ini bisa menjadi template semangat berbagi seluruh daerah Indonesia serta mendorong identitas daerah melalui gastronomi kita. Saya merasa masyarakat Sumbar bangga dengan Bapak Kapolda Metrojaya yang telah membantu mempromosikan rendang identitas Sumatera Barat” jelas Ketua BPPD Sumbar, Sari.

Keterlibatan Iwan ‘Makciak’ sebagai bentuk action BPPD Sumbar dalam melestarikan makanan khas Minangkabau Sumatera Barat, Rendang yang merupakan makanan terbaik versi CNN.

” Disaat banyak perbedaan yang terjadi di Indonesia ada satu hal yang bisa membuat kita sepakat, bahwa Rendang itu nikmat. *Rendang boleh lahir di Sumatera Barat tapi rendang milik orang Indonesia” tutur iwan.

Iwan menjelaskan ide Kapolda Metrojaya Fadil Imron memberikan daging kurban dalam bentuk rendang merupakan kreativitas inovasi dalam bersedekah.

“Saya dari RM Mak Ciak dan teman teman UMKM rumah makan di wilkum Polda Metrojaya sangat berterimakasih kepada Bapak Kapolda. Inovasi sedekah ini sangat membantu UMKM untuk bangkit kembali pasca pandemi karena program bukan hanya bagi bagi rendang tapi membangun ekosistem dari penjual kelapa sampai Chef” kata Iwan Febrian.(monsis)