Perbandingan Keterwakilan Perempuan dalam Politik Negara Maju dan Berkembang

oleh -173 views
oleh
173 views
Irma Suryani Nasution, Mahasiswa FISIP. UNAND. (dok)

 

Oleh: Irma Suryani Nasution

Mahasiswa Ilmu Politik UNAND

keywords : politik; perempuan; negara maju; negara berkembang

IDE bahwa politik bukan wilayah bagi perempuan adalah ide yang selalu didengungkan selama berabad-abad, dan ternyata memang sangat efektif untuk membatasi perempuan untuk tidak memasuki wilayah ini.

Pada saat ini banyak negara maju dan juga negara berkembang mulai memperhatikan keterwakilan politik perempuan. Hal ini dikarenakan hadirnya perempuan dengan jumlah yang representatif di lembaga parlemen bukan hanya akan mempengaruhi keputusan politik menyangkut kesetaraan dan keadilan gender, tetapi juga menjadi indikator meningkatnya kualitas demokrasi. Negara maju yang mulai memperhatikan keterwakilan politik perempuan yaitu Australia.

di Australia kondisi sosial budaya, dan psikologis masyarakat mendukung keterlibatan perempuan dalam politik. Perempuan dianggap sederajat dengan laki.

Berbeda di Indonesia sebagai negara berkembang yang masih memegang budaya patriaki. Budaya patriarki ini membuat perempuan kurang siap dalam menjalankan peran di sektor publik.

Selain itu, faktor internal, perempuan di Australia biasanya sudah dibekali dengan pengetahuan, kecakapan berorganiasi, pendidikan, sikap mental yang baik, kemandirian finansial dan pemahaman tentang hak-hak politik.

Hal ini berbeda di Indonesia, perempuan masih banyak yang minim pengalaman dalam organisasi kemasyarakatan serta organisasi politik.(analisa)