Perbandingan Sistem Politik: Demokrasi dan Otoritarianisme

Livia Febriani (dok)
Livia Febriani (dok)

SISTEM politik memainkan peran krusial dalam membentuk kehidupan masyarakat dan arah suatu negara. Dua sistem politik yang sering kali menjadi fokus perbandingan adalah demokrasi dan otoritarianisme.
Kedua sistem ini memiliki karakteristik yang sangat berbeda dan memberikan dampak yang signifikan pada pembentukan kebijakan, partisipasi politik, dan hak asasi manusia. 

Sistem Demokrasi atau Pemerintahan Rakyat. Seperti yang kita ketahui, demokrasi adalah sistem politik di mana keputusan politik dibuat melalui partisipasi aktif warga negara. Hal ini ditunjukkan dari sisi pemilihan umum, kebebasan pers, hak asasi manusia. Beberapa ciri utama demokrasi meliputi , dan pemerintahan yang terpimpin serta memiliki aturan hukum.Kelebihan Demokrasi antara lain melibatkan warga negara untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, adanya partisipasi masyarakat secara tidak langsung membebaskan individu untuk berpendapat, berbicara, berserikat, dan berekspresi.

Namun, di sisi lainnya, sistem politik demokrasi yang melibatkan banyak pihak akan memakan waktu yang lama dalam proses yang berlangsung. Dan adanya risiko yang berkaitan dengan media, seperti memanipulasi dan pengendalian opini publik.Sedangkan jika kita mengkaji sistem politik otoritarianisme atau bisa disebut kepemimpinan tunggal. Beberapa negara seperti Arab Saudi, Afganistan, dan Korea Utara merupakan negara yang menerapkan sistem politik otoritarianisme.

Otoritarianisme adalah sistem politik di mana kekuasaan terpusat pada pemimpin atau kelompok kecil. Keputusan utama dibuat oleh pemerintah pusat, dan oposisi politik sering kali ditindas.Sama halnya dengan demokrasi, sistem politik otoritarianisme memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan yang dimiliki oleh sistem politik otoritarianisme adalah politik yang stabil. Hal ini berhubungan dengan kepemimpinan atau sistem politik yang dipimpin oleh satu orang atau satu kelompok sehingga pemimpin dapat lebih mudah mengelola krisis atau masalah yang ada secara langsung. Selain itu, sistem politik otoritarianisme dalam mengambil keputusan lebih cepat dibandingkan dengan sistem politik demokrasi. karena seperti yang kita ketahui keputusan dapat diambil lebih cepat karena kekuasaan terpusat.

Kemudian, kekurangan atau kelemahan dari sistem ini yaitu, yang pertama tidak adanya kesetaraan hak dalam masyarakat. ketidaksetaraan ini terjadi karena masyarakat tidak memiliki hak dan kebebasan individu yang sama baik dalam memilih maupun mengutarakan pendapatnya. Dengan adanya ketidaksetaraan dalam masyarakat tentunya akan memicu resistensi dan ketidakpuasan dari masyarakat tersebut terhadap pemerintah.Berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dari sistem politik demokrasi dan otoritarianisme, maka kita bisa membandingkan kedua sistem politik tersebut dari sudut kebijakan publik, partisipasi politik, dan hak asasi manusia. 

Dalam kebijakan publik sistem politik demokrasi berkembang melalui dialog dan kompromi yaitu mencerminkan keinginan mayoritas sedangkan otoritarianisme hanya ditetapkan oleh pemerintah tanpa perlu persetujuan dan partisipasi masyarakat. Kemudian dalam partisipasi politik, sistem demokrasi lebih mengedepankan warga negara untuk memilih dan terlibat dalam proses politik yang sesuai dengan hak warga negara tersebut Sedangkan dalam sistem otoritarianisme, partisipasi warga negara dalam politik dapat dibatasi bahkan di oposisi dan ditekan. 

Begitupun dengan sudut pandang hak asasi manusia, sistem demokrasi akan membebaskan hak individu sebagai manusia dan menjalankan kewajibannya. sedangkan otoritarianisme tidak jarang melakukan kompromi demi stabilitas politik. Setelah melihat berbagai perbandingan dari beberapa sudut pandang antara kedua jenis sistem politik tersebut, maka kita bisa menyimpulkan bagaimana masing-masing sistem politik dan dampaknya terhadap keamanan. contohnya demokrasi yang akan cenderung memiliki keamanan lebih stabil karena adanya aturan hukum dan partisipasi warga negara, sedangkan otoritarianisme memunculkan ketidakstabilan dan ketentraman dalam dunia politik masyarakat. 

Pemilihan antara demokrasi dan otoritarianisme sering kali mencerminkan nilai-nilai dan kebutuhan masyarakat pada suatu waktu tertentu. Sementara demokrasi menekankan partisipasi warga negara dan hak asasi manusia, otoritarianisme cenderung menciptakan stabilitas politik melalui kendali yang ketat. Keberhasilan suatu sistem politik juga sangat tergantung pada pelaksanaan dan integritas institusi yang ada.(analisa)Oleh : Livia Febriani

Departemen : Ilmu KomunikasiUniversitas andalas

Editor : Adrian Tuswandi, SH
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini