Peringatan Hasiarnas, Nofal Wiska: Pidato Presiden Angin Segar Keterbukaan Informasi

oleh -352 views
oleh
352 views
Presiden Jokowi pada pidato peringatan Hasiarnas nyatakan keterbukaan informasi adalah kebutuhan. (foto: dok/twitter @jokowi)

Solo,—Ketua Komisi Informasi (KI) Sumbar Nofal Wiska menyimak pidato Presiden RI Joko Widodo di peringatan Hasiarnas ke 88 secara daring, Kamis 1 April 2021.

Nofal Wiska mengatakan pidato presiden di Hasiarnas ke 88, memberi angin segar bagi pengahrusutamaan keterbukaan informasi publik di semua aspek.

“Allhamdulillah pidato bapak presiden seperti memberi angin segar bagi penerapan UU 14 Tahun 2008 secara masif di seluruh Indonesia,” ujar Nofal Wiska, Jumat 2/4-2021.

Bahkan Komisi Informasi yang mengemban amanah mengawal keterbukaan informasi publik terutama di masa pandemi terus berkontirbusi.

“KI Sumbar berperan aktif membangun budaya keterbukaan informasi untuk pencerahan kepada publik, baik sosialisaai protokol kesehatan, program vaksinasi covid-19 dan bantuan langsung tunai ke masyarakat terdampak penanganan covid-19, semua itu tidak lepas dari pantauan Komisi Informasi Sunbar,” ujar Nofal Wiska.

Peringatan Hasiarnas ke 88 dipusatkan di Solo Jawa Tengah, Solo merupakan kota di mana menjadi tonggak sejarah radio pertama dihadirikan anak pribumi dalam gurita masa penjajahan Belanda.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato daringnya menegaskan arti penting Keterbukaan Informasi. Dan menjadi kebutuhan masyarakat di masa pandemi covid-19.

“Konsekuensi keterbukaan Informasi adalah sebuah kebutuhan. Informasi yang berlebihan merupakan tantangan yang harus kita kelola,” ujar Jokowi lewat zoom meeting didengar semua yang hadir di Auditorium RRI Surakarta Solo.

Jokowi juga menegaskan, tuntutan masyarakat yang menuntut keterbukaan dan kecepatan informasi juga harus dikelola.

“Pentingnya keterbukaan, kecepatan, dan akurasi informasi ini kita alami betul saat penanganan pandemi covid-19 Selama inii,” ujar Jokowi.

Keterbukaan informasi menurut Jokowi menjadi faktor penting dalam kesuksesan penanganan pandemi.

“Keterbukaan informasi telah turut mempercepat penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi kita”ujarnya.

Presisen Jokowi juga mengingatkan, bahwa tahun-tahun kedepan tantangan pengelolaan informasi akan semakin besar, digitalisasi informasi akan semakin mempermudah masyarakat mengakses informasi,

“KPI sebagai lembaga dibentuk UU Penyiaran harus menjalankan fungsi pengawasan secara berimbang. Kita harus sama-sama menjaga agar masyarakat bisa memperoleh informasi yang akurat, berkualitas dan edukatif, meningkatkan literasi dan informasi kepada masyarakat dan mengembangkan kanal-kanal baru yang kreatif,”ujar Presiden sambil mengucapkan Selamat Hasiarnas ke 88. (rilis: ppid-kisb/mona)