Pertanian Barru Sukses, LaNyalla Harpakwn Daerah Lain Mengikuti

oleh -245 views
oleh
245 views
LaNyalla di Barru Sulsel saksikan kesuksesan pertanian daerah tersebut. (foto: dok/setjen)

Jakarta,—Apresiasi diberikan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, kepada Kabupaten Barru yang sukses menggenjot produksi pertanian.

Sukses Barru tentu memicu daerah lain di Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk mengikutinya.

Berdasarkan rilis BPS Sulsel pada triwulan keempat, produktivitas pertanian di Kabupaten Barru menduduki posisi tertinggi dari 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan. Jumlahnya mencapai 61,08 Ku/Ha.

“Capaian produksi pertanian di Kabupaten Barru ini tentu sangat menggembirakan. Karena membuktikan dinas pertanian Kabupaten Barru dapat mengembangkan dan meningkatkan produktivitas padi sehingga menjadi yang tertinggi se Sulawesi Selatan,” ujar LaNyalla, Selasa 26/1.

Senator asal Jawa Timur itu berharap keberhasilan Kabupaten Barru menjadi pemicu bagi daerah lain untuk juga menggenjot produksi pertanian.

“Jika hal ini dapat dilakukan di setiap kabupaten di Sulawesi Selatan, maka Sulsel dapat menjelma menjadi lumbung nasional. Dampaknya pun akan sangat positif. Kita tidak perlu melakukan impor karena produktivitas nasional tercapai,” katanya

Yang membuat LaNyalla senang, Kabupaten Barru juga mampu mengembangkan sejumlah komoditi, tidak hanya padi.

“Kepala dinas pertanian Kabupaten Barru juga menyebutkan hasil komoditi tanaman palawija seperti jagung, kacang tanah dan ubi kayu juga mengalami peningkatan luas tanam, kecuali kacang hijau dan ubi jalar. Ini capaian luar biasa, karena Barru juga bisa memaksimalkan komoditi lokal,” katanya.

Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu mengatakan, sudah sepantasnya sektor pertanian mendapatkan perhatian lebih. Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.

“Sehingga kita dapat membangun ketahanan pangan. Untuk itu, kita mendukung dinas pertanian untuk melakukan inovasi benih komoditi-komoditi yang diunggulkan di daerah. Dengan demikian kita mampu menghadapi krisis pangan yang kini dihadapi bangsa karena ada wabah penyakit Covid-19,” katanya.(setjen/ms)