Petuah Bundo pada Donny Moenek, Dudukan Orang pada Tempatnya

oleh -996 views
oleh
996 views
Pemimpin itu bersahaja, Sekjen DPD RI Donny Moenek mendengarkan pituah Bundo Kanduang Sumbar Prof Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib (kiri), Senin 15/7 kemarin. (foto: tm-rm)

Padang,—Reydonnyzar Moenek akrab disapa Donny Moenek jadi Calon Gubenur (Cagub) pada Pilkada Sumbar 2020, itu kata banyak orang, sebenarnya masih tanda tanya.

Tapi apapun langkah karir Sekjen DPD RI itu, namun dia selalu bersahaja dalam melangkah, bahkan jabatan mentereng eselon I tidak menghentikan langkahnya berkunjung ke beberapa tokoh Sumbar.

Seperti Senin kemarin, Donny Moenek mantan Kapuspen dan Dirjend di Kemendagri juga pada 2015-2026 menjabat Pejabat Gubernur Sumbar, mengnjungi kediaman Ketua Bundo Kanduang Sumbar sang Limapapeh Rumah nan Gadang Prof Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib Yang Dipertuan Gadih Pagaruyung.

“Saya menemui bundo sebagai ujud penghormatan dan silaturahim anak rantau kepada bundo kanduang tanah kelahiran,”ujar Moenek kepada berbagai media kemarin.

Pertemuan sendiri berlangsung hangat dan penuh rasa kekeluargaan, apalagi setelah bersejarah silsilah, eee rupanya Donny Moenek ada hubungan tali darah dengan Bunda Raudha.

“Saya masih ada kait-berkait dengan ananda Donny Moenek. Kami ada keturunan dari Istana Pagaruyung. Termasuk dengan Pak Faried Anfasa Muluk.”ujar Bunda Kanduang Sumbar, Prof Puti Reno Raudha.

Menurut Bundo Kanduang Sumbar bertemu Donny Moenek memorinya teringat saat Donny menjadi Pejabat Gubernur Sumbar.

“Ya Donny Moenek sosok pemimpin yang tahu memposisikan orang pada tempatnya, kami selaku tokoh Minangkabau waktu Pak Donny menjadi Pejabat Gubernur, benar-benar merasa didudukan pada tempatnya,”ujar Raudha.

Segala hal pelik pemerintahan menurut RaudhaThaib, Donny Moenek selalu mampaiyokan dengan berbagai tokoh informal Minangkabau.

“Pak Donny komunikator ulung, dan menghormati demokrasi, tidak mau memutuskan sendiri sesuatu yang berdampak luas kepada masyarakat, kita tokoh masyarakat ini pasti dimintai pendapatnya,”ujar Prof Puti Reno Raudha.

Bundo Kanduang mengapresiasi sikap santun Donny Moenek yang memberikan respon cepat terhadap berbagai permasalahan Sumbar walau hanya menjabat PJ Gubernur Sumbar selama 7 bulan.

Seterusnya Bunda Kanduang memberikan nasehat pada Donny agar memahami kultur dan budaya Minang.

“Pemimpin di Ranah Minang itu ditinggikan sarantiang, didahulukan selangkah. Orang Minang itu gadang, gadang se lah surang, kami indak ka mintak tolong. Kayo, kayo lah surang, kami indak ka mamintak. Cadiek, cadiek se lah surang, kami indak ka batanyo, bagak, bagaklah surang kami indak ka bacakak. Makin dijilat makin menjauh orang Minang itu. Ananda harus memahami ini untuk meraih hati masyarakat Minang,”ujar Bundo Kanduang kepada Donny.

Lalu kata Prof Raudah, orang minang itu jangan diajak bentrok karena Tagak kampuang, paga kampuang. Tagak suku paga suku. Tagak nagari paga nagari.

“Kalau urang awak di Amerika alah inyo paga pulo Amerika tu. Namun, kita bukan ekslusif, tidak pernah orang Minang merantau lalu membuat Kampung Minang. Mereka berbaur dan dapat diterima oleh penduduk aslinya.”ujar Bundo Kanduang.

Prof Raudha pun ingat saat Donny presentasi tentang mencarikan solusi pembangunan Masjid Raya Sumbar, Pimred Singgalang Khairul Jasmi jalan ke depan, sambil pegang mikrofon. “Khairuk Jasmi spontan bicara, ikonyo nan subananyo gubernur tu,”ujar Bundo mengenang kisah empat tahun lalu.

Donny pun serius menyimak petuah Bundo Kanduang layaknya anak mendengar nasihat ibunda.

“Terimakasih Bundo, Alhamdulilah, banyak ilmu yang Donny dapatkan dari Bundo. Mohon doa dari Bundo, semoga Donny sehat dan senantiasa dalam lindungan Allah.”ujar Mantan Kapuspen Mendagri sembari pamit. (rilis: tm-dm)