Padang,—-Antara Pilkada Gubernur Sumbar atau Pilkada Bupati Pesissir Selatan 2020, dilemakah tokoh muda nasional Sumbar Faldo Maldini?, hhhmmm ayo simak apa yang diucapkan Ketua DPW PSI Sumbar ini.
Sejak punya keinginan terjun di politik praktis setelah bergelut di dunia akademisi jebolan Inggris itu punya niat menghadirkan pemimpin terbaik dari Sumbar untuk Indonesia.
”Sejak awal, saya ingin ikut menghadirkan pemimpin terbaik untuk Sumatera Barat, bisa di Pilgub atau kampung saya Pesisir Selatan,”ujar Faldo yang sempat gugat batasan unur Cagub ke Mahkamah Konstitusi (MK) meski waktu itu ditolak Mahkamah Konstitusi, Jumat 12/6 dihubungi.
Lelaki handsome pengusung Sumangaik Baru sebut semua tentang diri ini telah tertulis di Lauhul Mahfudz.
“Masalah siapa yang akan maju dan bertarung, saya kira namanya sudah tertulis di lauhul mahfudz,”ujar biar seperti air mengalir saja.
Kemaren, saat menggugat ke MK masalah umur, gagal.
“Jadi saya tidak lagi ingin di Pilgub, mengalir saja, namun kalau saya masih ada kesempatan maju di Pilgub, berarti Allah SWT yang inginkan, Amiin,”ujar Faldo Maldini.
Faldo anak muda yang terkenal sebagai juru bicaa Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019, tidak grasak grasuk atau baliang baliang ate bukik, saat tahu tahapan Pilkada diundur karena Covid-19. Prinsip air mengalir saja bukti si anak muda ini tidak ambisius kejar kekuasaan.
”Seperti yang saya bilang di awal. Kalau hubungan baik, sama semuanya saya baik. Yang jelas, kami bicara sama semuanya. Tidak bisa kita bangun Sumatera Barat ini memgaku yang paling hebat, jauh lebih penting kita kedepankan kehebatan semua orang. Sumbar hanya akan baik bila semua orang memberikan yang terbaik. Itu tujuan yang harus dicapai,”ujarmya.
Faldo putera Pesisir Selatan ini berharap pada belas kasihan ombak, agar terdampar ke tepian.
“Doakan saja, saya bisa berbuat banyak bagi masyarakat Sumbar,”ujar Faldo.
Semakin banyak nama calon pemimpin muncul itu kata Faldo untung besar bagi warga Sumbar.
Substansinya ini jauh lebih penting daripada siapanya. Justru aneh, kalau pilihannya itu-itu saja, berarti politik Sumatera Barat tidak bergerak.
“Kami ingin warga menikmati kemewahan demokrasi ini. Mau yang suka teriak, suka senyum, suka diskusi, suka pamer, dan suka berbuat, masyarakat yang tentukan. Jadi, bicara peluang-peluang politik sama orang-orang politik saja, saya dari dulu penggerak komonitas dan pengusaha,”ujar Faldo Maldini.(koko)
