PKH Sukses Turunkan Angka Kemiskinan Jadi Satu Digit

oleh -590 views
oleh
590 views
Presiden Jokowi dengan program PKH mampu jadikan angka kemiskinan satu digit.(foto: dok)

Jakarta,—Program Keluarga Harapan (PKH) dinilai sebagai salah satu jurus jitu Jokowi menurunkan angka kemiskinan menjadi 9,66 persen, merujuk data BPS September 2018.

“Angka 9,66 persen ini secara akumulatif jumlah penduduk miskinnya dari 27 juta menjadi sekitar 25 juta. Artinya jumlah penduduknya bertambah tapi secara akumulatif mengalami penurunan jumlah masyarakat miskin,”ujar anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Budiman Sudjatmiko di Jakarta, Kamis 11/4

Menurut Budiman, banyak program yang telah digulirkan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan, seperti penyediaan lapangan pekerjaan untuk mengurangi angka pengangguran, termasuk conditional cash transfer seperti PKH.

PKH, kata Budiman, merupakan program yang dianggap berhasil dan diakui oleh banyak pihak, termasuk Bank Dunia.

“Program conditional cash transfer Indonesia itu termasuk yang mendapat penghargaan dari Bank Dunia sebagai upaya mengatasi kemiskinan yang sangat signifikan,” ujarnya.

Info grafis PKH sukses turunkan angka kemiskinan

Dalam PKH, Budiman menjelaskan, terdapat skenario ganda untuk membantu keluarga miskin sekaligus memamksa anak-anak mereka tetap sekolah sehingga indikator indeks pembangunan manusianya juga meningkat.

“Kemudian pelayanan kesehatan, bagaimana mengatasi stunting dan sebagaimnya sehingga dari sisi pelayanan kesehatan juga naik. Sehingga mau tdk mau PKH ini juga salah satu pendorong,” jelas dia.

Budiman menyebutkan sejumlah data program ekonomi Jokowi yang dianggap erat kaitannya dengan pemerataan dan belanja social untuk mengurangi kesenjangan ekonomi.

“Program ekonomi Pak Jokowi ini berpihak pada masyarakat sehingga kemiskinan bisa diatasi. Pertumbuhan pada kisaran 5 persen itu diikuti dengan pemerataan. Affirmative action, keberpihakan itu ditegaskan dalam bentuk belanja social yang sangat signifikan. Bagaimana mengangkat derajat masyarakat bawah itu tetap bisa melakukan aktivitas kehidupan mereka sehari-hari dengan kehadiran Negara,” papar dia.

Menurut Budiman, inilah keberpihakan Jokowi kepada wong cilik. Pemerintah bergerak mengatasi kemiskinan, kesenjangan sosial, dan terus membangun pemerataan. Pertumbuhan ekonomi 5,17 persen itu, kata dia, dalam rangka pemerataan terhadap seluruh masyarakat

“Walaupun pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan pembangunan akses, koneksifikas, kemudian dan meningkatkan kualitas infrastruktur tp belanja sosial tetap dilakukan,” tutupnya.(rilia-tkn)