PKT Jalan Desa Tembus ke Kabupaten Ponorogo

oleh -585 views
oleh
585 views
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo sebut program padat karya tunai beri penghasilan tambahan warga desa, tidak boleh dikerjakan kontraktor. (foro: humas-kemendes)

Pacitan,—Masyarakat Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, bergeliat karena adanya Program Padat Karya (PKT) pelebaran jalan desa dibiayai Dana Desa.

Adanya jalan lebar itu nantinya membuka akses menuju pasar di Kabupaten Ponorogo diyakni warga desa di sana mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Gemaharjo.

“Adanya program padat karya tunai pelebaran jalan sepanjang 350 meter ini, maka akan menembus sampai ke Kabupaten Ponorogodi sana ada pasar desa sehingga jalan ini membuka akses pertumbuhan ekonomi,” ujar Kepala Desa Gemaharjo, Wahyu Pudjiono, Selasa (26/6).

Wahyu menjelaskan, pembangunan pelebaran jalan desa tersebut menggunakan anggaran dana desa total sebesar Rp 23 juta. Pengerjaan dilakukan oleh sekitar 50 orang dengan upah Rp 65.000 per hari.

“Pada tahun 2018 ini kami mendapat anggaran dana desa sebesar Rp 801 juta. Sebanyak Rp. 603 juta dialokasikan untuk program padat karya tunai. Sebesar Rp 187 juta kami alokasikan untuk upah tenaga kerja. Kami juga gunakan dana desa untuk inovasi desa, yaitu posyandu disabilitas dan Allhamdulillah bagi warga yang tidak punya BPJS mendapat biaya kesehatan gratis,”ujarnya.

Hadi, warga di Desa Gemaharjo mengakui betul manfaat dari program PKT ini. Sebagai petani, biasanya setelah musim tanam dirinya menganggur untuk menunggu musim panen. Di sela-sela itu, kini dirinya bisa jadi pekerja   di program PKT.

“Sehari dapat Rp.65.000, jadi tidak menganggur lagi. Awalnya jalan ini perkebunan. Dengan dibuat jalan transportasi lancar, mengangkat hasil tani juga lancar. Kalau dulu bawa hasil tani harus di panggul dan jalan kaki, sekarang bisa menggunakan mobil pickup atau motor,” terangnya sambil tersenyum.

Mayoritas warga Desa Gemaharjo yang bekerja sebagai petani sangat terbantu dengan akses pelebaran jalan. Tidak hanya membuka akses jalan tani, melainkan juga menyambung koneksi ke pasar desa. Selain hasil tani, masyarakat Desa Gemaharjo memiliki produk unggulan ternak sapi dan pengrajin batu bata/ bata merah.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, mengapresiasi program pelebaran jalan ini. Dirinya pun terus mengingatkan agar pengerjaan proyek dana desa tidak boleh menggunakan kontraktor.

“Bahwa semua pekerjaan dana desa wajib dilakukan dengan swakelola dan 30 persennya untuk upah pekerja. Jadi uangnya berputar di desa sehingga pendapatan naik dan ekonomi desa berkembang,” ujar Menteri Eko saat mengunjungi pengerjaan program padat karya tunai di Desa Gemaharjo, Pacitan, Jawa Timur.

Menteri Eko berharap, komoditas yang ada di desa ini dikembangkan melalui program Prukades (Produk Unggulan Kawasan Perdesaan) dan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dengan penyertaan modal BUMDes sebesar Rp 50 juta.

“Tahun depan sebesar Rp 73-80 T rencana dana desa akan dinaikan. Tolong dana desa manfaatkan benar-benar. Dan akan ada bantuan sebesar Rp 1-2M untuk 500 desa percontohan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,” pungkasnya.(rilis: kemendes)