Potensi Energi Baru Terbarukan Sumbar Luar Biasa

oleh -1,162 views
oleh
1,162 views
IWO Sumbar.gelar diskusi publik tema Sumbar dan EBT, Rabu 9/10 di Batigo Kupi. (foto:.dok)

Padang,—Trend energi kedepan dunia meninggalkan energi fosil, pasti beralih ke green energi dikenal dengan enerhi baru terbarukan (RBT).

Untuk energi fosil, kini memang sebagai pembangkitan tenaga listrik masih sangat dibutuhkan, dan memegang peranan penting di tanah air, namun itu akan berakhir pada masanya karena usia dari fosil tersebut terbatas ketersediaannya.

Untuk mengantisipasi kelangkaan atau habisnya sumber energi dari fosil tentu eksploitasi dan  energi baru dan terbarukan sangat dibutuhkan, di antaranya dengan energi bio massa dengan bahan bakar bambu seperti yang sudah dilakukan perusahaan daerah di Kepulauan Mentawai.

Hal tersebut terungkap pada diskusi publik media massa dan mahasiswa yang diadakan IWO Sumbar dengan menggandeng mitra di antaranya Pemkab Mentawai dan PLN Sumbar, di Batigo Kupi Jalan Achamd Dahlan Padang.

Diskusi mengupas tuntas energi terbarukan menghadirkan pembicara yang sangat brilian yakni, GM PLN Bambang Dwiyanto, Kepala Bappeda Kepulauan Mentawai Naslindo, Dekan Fak Tekhnik yang juga Ketua Masyarakat Kelistrikan Indonesia Insannul Kamil dan Ketua Bidang Sumber Daya Energi Kelistrikan Kadin Sumbar Jonedi

Naslindo dalam paparannya mengatakan pembangkit listrik bio massa, ada empat efek positif akan didapatkan, daerah menjadi terang, udara menjadi bersih, wisata menjadi bertambah dan ekonomi kerakyatan berkembang.

Mentawai juga memiliki peluang lain dalam energi terbarukan, diantaranya enrgi ombak dan angin, namun masih memiliki faktor cuaca sebagai kendala.

^Kita masih memiliki energi lain, namun hal yang memiliki multi fungsi energi terbarukan bio massa, saat ini kita baru bisa menerangi 3 desa, namun besok pasti akan meluas untuk semua daerah, saat ini menunggu apakah ada pengusaha yang mau investasi,” tantang Naslindo.

Pernyataan Naslindo juga diperkuat GM PLN Bambang Dwiyanto, di mana gebrakan Kelala Bappeda perlu diacungkan jempol dan harus bisa didukung, agar energi terbarukan bisa meluas keseluruh Indonesia.

“Dengan gebrakan yang sudah dilakukan Mentawai ini dengan bio masanya awal bagai mana semua bisa membuka mata terhadap pengembangan energi terbarukan, termasuk juga energi panas,” terang Bambang.

Ditambahkan Insannul Kamil, apa yang dilakukan Naslindo merupakan pelajaran terbaik bagi dunia, dengan pembangkitan bio masa yang bisa menstabipkan udara.

“Mungkin kalau hanya bcara penerangan itu hanya efek kecil, yang terbesar manfaatnya adalah stabilisasi udara dengan penanaman bambu dan adanya tujuan wisata baru, sehingga menghidupkan ekonomi kerakyatan, saya berharap Mentawai tidak berhenti sampai disini,” terang Nanuk biasa Dekan Teknik Unand ini di sapa insan pers di Sumbar.

Memang semua itu memiliki kendala, namun semua itu bisa daiatasi jika inovasi energi terbarukan, karena kedepan Indonesia akan berbalik menjadi inportir batu bara, maka energi baru terbarukan adalah solusi.

Memang awalnya itu dianggap ide gila, namun setelah dilakukan banyak kalangan terbuka matanya, sehingga target 43 ha lahan penanaman bambu bisa tercapai.

Sekaitan dengan hal energi terbarukan, Kadin Sumbar siap mendukung, dengan ketentuan regulasi yang jelas, baik perizinan maupun lainnya.

Suasan diskusi alot dari pakar, membuka fikiran jurnalis dan mahasiswa serta peserta lainnya, sehingga semua betah mengikuti acara sampai host diskusi Isa Kurniawan menutupnya. (toto)