Presiden Rencanakan Revisi UU ITE, Sandi Nayoan Apresiasi, LBH IWO Untuk Semua

oleh -309 views
oleh
309 views
Ketua Umum IWO Jodhi dan Ketum LBH IWO Sandi potong tumpeng tanda peresmian LBH IWO, Minggu 21/2 (foto: dkk/iwo)

.

Jakarta,– – Syukuran Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ikatan Wartawan Online (IWO) dilakukan secara sederhana bertempat di Rukan Fifty 5 Jl. Arteri Kelapa Gading Jakarta Minggu 21/2.

Ketua Umum LBH IWO, Sandy Nayoan mengungkapkan dukungannya terhadap Presiden RI, Joko Widodo untuk merevisi UU ITE yang menurutnya mengandung pasal karet.

“Sekarang ini era online, sehingga masyarakat harus memahami tentang hukum UU ITE, harus tahu juga cara menggunakan agar tidak terjerat hukum, bahkan Presiden Jokowi menilai kalaupun ada permasalahan dalam UU ITE ini harus segera direvisi, dan kami sangat mendukung itu, yang diistilahkan pasal karet, agar masyarakat bisa diberi kebebasan berpendapat kemerdekaan menyalurkan aspirasi, pemikiran, jadi tidak dibatasi dengan UU ITE ini,”ujar Sandi.

Nah ini kata Sandi perlu disosialisasikan, yang paling tepat adalah Ikatan Wartawan Online (IWO) ini, mensosialisasikan bagaimana cara penggunaanya agar masyarakat tidak tersangkut masalah hukum.

Menurutnya, LBH IWO juga berperan aktif membela para jurnalis juga masyarakat yang lemah yang membutuhkan keadilan.

“Justru itu IWO bertugas menangkal berita bohong atau Hoax, dalam waktu dekat sahabat Pengacara yang cukup ternama yaitu Mangatur Nainggolan dan juga Sondang Tampubolon akan gabung juga di LBH IWO ini,” ujarmya.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO), Jodhi Yudono menambahkan agar para wartawan juga selalu menjunjung tinggi kode etik dan selalu chek and balance dalam pemberitaan.

“Spirit IWO, adalah menjaga peradaban dan kemanusiaan, berdirinya LBH IWO adalah bagian dari perjuangan IWO secara keseluruhan, ya ini memberikan keamanan, kenyamanan dan nanti kesejahteraan, kini kita masuk dalam tahap keamanan, kenyamanan, ketika wartawan sudah aman dan nyaman mereka bisa menulis seluas-luasnya tanpa dibayangi rasa ketakutan,”ujar Jhodi.

Tapi Jodhi ingatkan kawan-kawan jurnalis jangan mentang-mentang sudah punya LBH IWO lalu seenaknya sendiri menulis.

“justru mendorong semangat menulis dan belajar agar menjadi pintar agar tidak mengundang persoalan karema tulisan bersumberkan Hoax dan SARA,” pungkasnya.(rilis: iwo)