Prihatin, Serahkan kunci Sekretariat, Alumni Minta Tanggungjawab Ketum IKA UNAND

oleh -435 views
oleh
435 views
Jemaah Keprihatinan digelar alumni UNAND Rabu 5/10-2022, setelah serah terima kunci sekretariat Selasa kemarin. (adr)

Padang, — Peristiwa yang tak diinginkan banyak alumni UNAND di Padang terjadi yaitu serah terima kunci Sekretariat DPP IKA UNAND, di mana dr Andani utusan Rektorat UNAND mendatangi Sekretariat  di Jalan Kimangunsarkoro Padang.

Andani menerima serah terima kunci Sekreatriat IKA UNAND dari Ketua Harian DPP IKA UNAND dr Riendra atas nama Ketum DPP IKA UNAND Rustian. Hari ini alumni UNAND yang juga pegurus DPP IkA UNAND langsung menggelar jemaah keprihatinan.

“Saya pribadi dan juga Waketum di DPP IKA UNAND sangat prihatin atas petistiwa ‘pengusiran’ sekteatriat, dari kronologis peristiwa ternyata tidak salah UNAND justru keputusan sepihak Ketum IKA UNAND tanpa rapat pengurus,” ujar Firdaus HB, Rabu 5/10-2022.

Firdaus HB menegaskan proses seperti ini tidak bisa dibiarkan, Ketua Umum di sebuah organisasi tidak kepala, tapi pimpinan yang didahulukan selangkah ditinggikan seranting, tabu membuat keputusan sendiri.

“Saya deadline Ketum DPP IKA UNAND 1×24 jam untuk selesaikan masalah ini,” ujar Firdaus HB.

Prof Dedi juga menyampaikan keprihatinannya terkait serah terima kunci sekreatriat di Kimangunsarkoro.

“Tidak bisa begitu saja harus ada berita acara serah terima, dan juga harus dinilai asset sebelum dipinjamkan setelah dipakai DPP IkA UNAND, lalu pola pengmbilan keputusan ini tidak harus seperti ini, Ketua Umum DPP IKA UNAND harus bertanggung jawab atas kejadian kemarin itu,” ujar Prof Dedi.

Sedangian Teddy Alfonso menilai serah terima kunci adalah kelemahan pribadi Ketua Umum DPP IKA UNAND, sebaiknya Ketum Alumni UNAND mengundurkan diri.

“Sekretariat itu lambang organisasi, jangan memutuskan sendiri atau dengan segelintir pengurus saja, Sekreatriat ini marwah organisasi DPP IKA UNAND,” ujar Teddy Alfonso.

Para alumni yang hadir dalam jemaah keprihatinan itu dipandu Ilhamsyah Mirman, juga dihadiri beberapa pengurus lain seperti Ferry Suswanto, Riduan NST, Mona Sisca, Roza, Rahmi, Adrian dan Al Imran serta banyak lainnya.

Adrian menegaskan peristiwa ada fakta asset UNAND. “Benar itu semua tapi garis merahnya Alumni dan UNAND itu bak aur dan tabing, saling berkolabarasi mestinya, jangan main tarik kunci saja meski sudah disetujui Ketua Umum DPP IKA UNAND,”ujar Adrian.

Adrian merasa prihatin karena janji kampanye Ketum IKA UNAND ternyata terbukti lain yaitu, Sekretariat DPP IKA UNAND diambil oleh UNAND. (adr)