Program Lighthouse School, Lakukan Pelatihan Pembelajaran Abad 21 di SMPN 4 Sutera

oleh -944 views
oleh
944 views
Guru SMPN 4 Sutera Foto bersama dengan tim PSF SDO usai mengikuti pelatihan, 11 Juli lalu. (foto: dok/niko)

Painan,–-Guru SMPN 4 Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat dilatih untuk melakukan perencanaan dan pengembangan model-model pembelajaran abad 21, 11 Juli lalu.

Model pembelajaran abad 21 untuk menjawab tantangan perubahan zaman guna mencetak siswa-siswa yang berkompetensi.

Pelatihan tersebut dibimbing langsung oleh tim Putra Sampoerna Foundation- School Development Outreach (PSF-SDO) melalui Lighthouse School Program dalam rangka pengembangan kualitas pendidikan di SMPN 4 Sutera, Pesisir Selatan.

Pelaksanaan program peningkatan kualitas pendidikan adalah kerjasama antara Kabupaten Pesisir Selatan dengan Putera Sampoerna Foundation di Jakarta.

Program satu tahun ini juga upaya mewujudkan SMPN 4 Sutera menjadi sekolah rujukan yang bakal menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Pesisir Selatan.

Pelatihan sendiri mefokuskan pada ketrampilan pedagogy bagi guru ini diikuti oleh 40 orang guru SMPN 4 Sutera yang dibagi menjadi 4 rumpun mata pelajaran yaitu rumpun Matematika dan IPA (MIPA), rumpun IPS, rumpun Bahasa serta rumpun mata pelajaran lain-lain. Pelatihan selama 5 hari, inilah materinya: 

1) Perubahan Paradigma dan Hakikat Pembelajaran abad 21

2) Overview kurikulum 2013

3) Langkah-langkah pembelajaran dalam pendekatan scientific

4) Dasar perancangan pembelajaran

5) Analisa KI – KD 2 dan pengembangan tujuan dan Indikator pembelajaran yang sesuai dengan taksonomi bloom pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

6) Model- model pembelajaran Abad 21 ( Pembelajaran Kooperatif, Inquiry, Discovery, Problem Based Learning, Project Based Learning)

7) Model Pembelajaran Kooperatif: Jigsaw, Group Investigation, TTDJ, STAD.

8) Pengembangan media & sumber belajar: Piramida cerita, Circular Card, BINGO, Analisa bahan bacaan, Gambar (Disesuaikan dengan KD dan tujuan pembelajaran dan mata pelajaran yang diampu)

9) Ketrampilan bertanya (Questioning skill berdasarkan Bloom Taxonomy)

10) Pengembangan Lembar Kerja Siswa yang menggunakan pertanyaan berpikir tingkat tinggi (HOTS – Higher Order Thinking Skill) dan graphic organizer ( diagram 4 kotak, diagram venn, Decision Tree, peta konsep, fishbone diagram, Plus Minus Interesting (PMI) flowchart, yang disesuaikan dengan KD dan tujuan pembelajaran dan mata pelajaran yang diampu).

11) Penilaian authentic : Teknik Penilaian Sikap, pengetahuan, keterampilan Instrumen Penilaian Rubrik, Rating Scale, Checklist, Showcase Portfolio: Students Led Conference

12) Praktek Guru Model dan Kelas Model melalui kegiatan Lesson Study

Linda M, guru SMPN 4 Sutera, mengatakan banyak pengalaman yang dapat diambil melalui pelatihan itu. Dan dia merasa rugi jika saja tidak mengikuti kegiatan yang sangat bermanfaat tersebut.

Awalnya kata dia, acara workshop itu akan terasa sangat membosankan seperti workshop yang pernah diikutinya. Di mana katanya hanya sekedar memenuhi kewajiban sebagai guru SMPN 4 Sutera yang telah terdaftar sebagai peserta workshop.

“Iya, awalnya saya pikir sangat membosankan, tapi lama-lama paradigma saya berubah 100 persen setelah mengikuti prosesnya. Saya akan merasa rugi jika tidak mengikuti workshop ini karena banyak pengalaman dan ilmu yang saya dapat sebagai bekal untuk mengajar para siswa saya,”ujar Linda.

Linda menyadari masih banyak kekurangannya dalam hal mengajar. Namun melalui pelatihan model pembelajaran abad 21, Linda memperoleh banyak metode atau cara-cara yang menarik dalam mengajar agar siswa tidak merasa bosan dikelas.

Selama ini diakuinya bahwa RPP yang dimiliki hanya sebagai bukti fisik dari hasilcopy-paste. “Tapi sekarang saya bisa belajar membuat RPP sendiri walaupun belum sempurna,”ujsrnya.

Lanjutnya, ilmu yang didapatkan melalui workshop sangat memuaskan sehingga menginspirasinya untuk mengajar siswa dengan baik. Bahkan Linda merasa tak sabar lagi untuk berbagi ilmu atau menerapkan ilmu kepada anak didik.

Sementara, Yulia Facita, Guru SMPN 4 Sutera lainnya menuturkan banyak hal positif yang diterima yaitu ilmu-ilmu yang bias diterapkan untuk mengajar didepan kelas, ilmu untuk menghadapi anak dengan sabar, berpikir positif dengan mempelajari paradigma.

“Dan yang paling menarik sekali yaitu banyak sekali metode dan model pembelajaran yang bias membawa anak aktif didalam kelas serta permainan dan penyemangat yang sangat menginspirasi sekali,”katanya.

Para guru SMPN 4 Sutera yang telah dilatih tersebut diharapkan untuk segera menerapkan materi yang diperolehnya ke anak didik yang akan didampingi oleh tim PSF-SDO melalui kegiatan pelatihan implementasi pembelajaran dalam kelas atau Coaching Mentoring.

Pada setiap kegiatan pelatihan pendampingan, model kolaborasi antar guru juga diperkuat melalui kegiatan Lesson Study dimana semua guru dalam rumpun masing-masing dapat melakukan perencanaan secara kolaboratif, pengembangan pembelajaran aktif serta refleksi untuk mendapat kansolusi-solusi masalah dalam kelas.

Selanjutnya para guru yang telah mendapatkan pelatihan dan menerapkannya dikelas dapat mendiseminasikan materi dan praktik-praktik terbaik kepada guru-guru disekolah lain melalui kegiatan MGMP untuk memaksimalkan manfaat dari program. (niko/rel PSF)