Proyek Diduga tak Layak, Hendrajoni: Bongkar Saja Semuanya

oleh -1,909 views
oleh
1,909 views
Soal pekerjaan perumahan nelayan asal-asalan, Bupati Pessel Hendrajoni akan lapor ke Kementerian PUPR. (foto: google/ pilarbangsa.com)

Padang,—Dugaan pengerjaan asal-asalan proyek rumah nelayan di Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), memantik kemarahan Bupati setempat.

Alhasil, pada Senin 23/7 sore, pucuk pimpinan Kabupaten berjuluk ‘Nagari Sejuta Pesona’ diujung Selatan Sumbar tersebut, turun ke lapangan mengecek kondisi bangunan.

“Ini ngawur ini, masak bangun rumah tak ada pondasinya,”ujar Hendrajoni, Bupati Pessel di lokasi, Selasa 24/7.

Untuk itu, Hendrajoni minta seluruh aktifitas pengerjaan harus dihentikan sementara dulu. Dan Bupati Pessel ini pun akan melaporkan persoalan itu ke Kementerian PUPR.

“Asal kerja saja kamu, tidak mudah mendapatkan proyek ini di Kementerian,” ujarnya sambil memarahi Pengawas Proyek, Sitorus.

Saat mendapati banyak bangunan yang berpondasi dangkal, Bupati pun kian meradang.

“Ini sudah melanggar spek pekerjaan, bangunan rumah sudah 34 unit diindikasikan bermasalah, kamu harus bongkar atau perlu robohkan semua, kalau tidak kamu akan diperiksa KPK,” ujar Hendrajoni ke pengawas proyek yang hanya bisa menunduk diam.

Seperti diberitakan proyek perumahan nelayan dengan sumber dana dari APBN, diduga asal jadi.

Bahkan belasan warga Kampung Sungai Pampan, Dusun Koto Baru, Nagari (Desa Adat) Koto Nan Tigo Ampek Koto Hilie , Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), beramai-ramai mendatangi areal Proyek Perumahan Nelayan yang ada di daerahnya, Minggu 22/7 siang.

Waktu itu warga yang rata-rata berprofesi nelayan tadi, terlihat emosi, dan nyaris ribut dengan pekerja bangunan di lokasi.

Mereka (warga) langsung mengecek kondisi perumahan yang dikerjakan. Beragam komentar pun keluar dari mulut warga.

Pasalnya, di sana terlihat jelas, beberapa titik bangunan yang dikerjakan asal jadi. Seperti pondasi yang dalamnya jauh berbeda dengan gambar bangunan di posko pengawas lapangan.

Tak hanya itu, ada juga ditemui kalau pondasi terlihat sangat dangkal, dan langsung dipasang batu.

Saat ditanyakan ke Pengawas Lapangan Sitorus pada hari Minggu itu, menjawab kalau pekerjaan sudah sesuai arahan pimpinan perusahaan.

“Kita hanya dapat instruksi dari kantor, kita juga gak bisa kerja sesuka kita, ya anak buah lah. Menyoal pondasi, memang kita naikkan, karena lokasi tanah rawa, kalau digali justru bisa roboh, karena bawahnya rawa,”ujarnya
di lokasi Minggu siang itu.

Proyek perumahan nelayan akan dibangun sebanyak 70 unit di Kecamatan Batang Kapas Pessel. Pembangunan dalam dua tahap, pertama 20 unit dan kedua 50 unit. Anggaran pembangunan Rp 120 juta/unit bangunan baru. (*sep)