Proyeksi PE Capai 8,2 Persen Kuartal ke II, Guspardi ; Hmmm Realistislah Bu Menkeu

oleh -309 views
oleh
309 views
Hhmm, Guspardi Gaus sebut pertumbuhan ekonomi 8,2 persen, proyeksi Menkeu terlalu bombastis, Minggu 30/5-2021. (foto: dok)

Jakarta,— Menteri Keuangan proyeksi pertumbuhan ekonomi (PE) di kuartal ke II tahun 2021 bisa 8,2 persen.

Melihat optimis itu, Anggota Fraksi PAN DPR RI Guspardi Gaus hanya tersenyum membacanya.

“Saya nilai proyeksi bu Menkeu Sri Mulyani tentang pertumbuhan ekonomi  7,1 hingga 8,3 persen di kuartal II tahun ini terlalu optimis dan hmmm realistilah bu Menkeu, ” ujar Guspardi Gaus, Minggu 30/5-2021 di Jakarta.

Menurutnya, Menkeu RI terlalu bombastis dengan target pertumbuhan ekonomi yang tiba-tiba  bisa melonjak  sampai 8,2 persen di kuartal II /2021.

“Padahal pada kuartal I tahun 2021 saja ekonomi kita masih minus 0,74 persen, yang membuat perekonomian Indonesia masih tersandera resesi ekonomi, kita masih pandemi masih jauh proses pulih ekonomi negeri ini,” ujar Guspardi.

Lalu ia mempertanyakan, bagaimana cara mencapai pertumbuhan  ekonomi setinggi itu ?. Sementara kebijakan yang diwacanakan Menkeu cenderung kontraproduktif, seperti wacana Tax Amnesty jilid II hingga menaikkan PPN.

“Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang disampaikan pemerintah juga selalu meleset . Dan angka pertumbuhan ekonomi sepanjang rezim Jokowi juga tidak pernah mencapai 6 persen,” ujar Politisi PAN ini.

Legislator asal Sumatera Barat itupun menegaskan, lebih baik pemerintah fokus pemulihan ekonomi dengan meningkatkan kosumsi domestik yang menjadi penopang ekonomi nasional, mengatasi masalah pengangguran yang kian membengkak, menarik investasi serta meningkatkan ekspor di tengah pandemi Covid-19 yang masih berkecamuk.

Juga kata Guspardi melakukan evaluasi kinerja  berbagai  kebjakan, program dan implementasinya  dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) daripada membuat prediksi yang muluk-muluk dan mengumbar optimisme yang rasanya sulit dicapai.

Di lain sisi sektor pariwisata terjun  bebas dan sektor ritel berdarah-darah dengan banyaknya gerai yang tutup mulai dari Matahari Depstore, Golden Trully, Gramedia dan baru-baru ini Hero Group juga mengumumkan akan menutup gerai, Giant di seluruh Indonesia.

Belum lagi sektor industri lainnya yang terpaksa merumahkan karyawan. Implikasinya tentu membuat angka penganguran yang kian meningkat. Tetapi Menkeu malah mengatakan angka pengangguran pada Februari 2021 turun 1,02 juta  orang.

“Perusahaan plat merah sekelas Garuda Indonesia pun tengah ketar-ketir yang terpaksa meminta karyawan untuk pensiun dini secara sukarela karena kondisi keuangan perusahaan,” ujar Guspardi yang juga Anggota  Baleg DPR RI ini.

Untuk itu, Menkeu mesti mencermati kembali angka asumsi pertumbuhan ekonomi secara realistis. Angka yang di proyeksikan bisa mencapai 8,2 persen ini terlalu berat untuk di capai.

Mematok  proyeksi ekonomi yang tinggi tentu akan berimplikasi terhadap tingginya target penerimaan negara,” pungkas Anggota Komisi II  DPR RI tersebut.(own)