Putus Penyebaran Coronavirus, Irwan Prayitno Larang Kapal Penumpang ke Mentawai

oleh -516 views
oleh
516 views
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno sidak ke Pelabuhan Bungus pastikan tidak ada kapal berlayar ke Mentawai membawa penumpang umum, Minggu 3/5 (foto: dok /hms-sumbar)

Padang– Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno tak kenal hari Minggu untuk bekerja memutus rantai penyebaran Coronavirus di Sumbar.

Seperi hari ini, Irwan Prayorno inspeksi mendadak (Sidak) pelabuhan Bungus, untuk pastikan tidak ada lagi kapal membawa penunpang umum berlayar ke Mentawai.

Kunjungan Gubernur Sumbar tersebut didampingi Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Nofiardi, SE dan Kepala Biro Humas Sumbar Drs. Jasman MM untuk memastikan kesiapan pelabuhan Bungus, untuk tidak menerima penumpang dari Padang.

“Kita harus bertegas-tegas menghadapi wabah virus Corona (Covid-19), pihak ASDP tidak dibenarkan lagi menerima penumpang, dan mengangkutnya ke Mentawai,”ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Minggu 3/4 siang tadi.

Larangan IP biasa Gubernur Sumbar ini disapa mengatakan yaitu Permenhub nomor 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Pihak Pemprov Sumbar telah menetapkan tidak ada lagi orang yang masuk ke Kabupaten Mentawai.

“Penumpang yang boleh masuk ke Mentawai adalah TNI dan Polri atau ASN yang ditugaskan dalam penanganan Covid-19. Selain itu ada juga pedagang yang membawa barang dagangannya untuk kebutuhan Kepulauan Mentawai, seperti pedagang bahan pokok,” ungkapnya.

Sementara pihak Kabupaten Kepulauan Mentawai jelas-jelas melakukan karantina lokal untuk mencegah penyebaran virus corona ke Mentawai. Apalagi di Sumbar daratan telah ditemukan kasus positif virus tersebut.

Sementara kapal Ambu-Ambu dan Gambolo tetap berlayar dengan syarat tidak membawa penumpang (orang) dan hanya membawa barang-barang, seperti barang dagangan dan kebutuhan bahan pokok makanan.

Gubernur Sumbar berharap untuk kapal Ambu-Ambu dan Gambolo tetap berlayar, dengan syarat tidak boleh membawa orang. Untuk memastikan itu pihak Kepolisian dan TNi melakukan pengawasan di pelabuhan, baik Bungus maupun di pelabuhan Tuapejat.

“Salah satu pintu masuk ini perlu diperketat yakni melalui laut, karena tidak sedikit juga penumpang yang masuk merupakan warga yang telah berkunjung dari beberapa daerah, yang ditakutkan bisa terdampak pada penyebaran virus tersebut,” katanya.

Meskipun ada yang darurat terlebih dahulu harus dicek dan diperiksa oleh pihak berwajib sebelum masuk kapal. Dan harus mengisi data agar jelas tujuannya.

“Kita harus bertegas-tegas, sudah banyak yang jadi korban virus Corona, apalagi ini daerah kepulauan,” imbuhnya. (hms-sumbar)