Ramal Saleh Jangan Coba-Coba Kibuli Perjanjian Jakarta

oleh -648 views
oleh
648 views
Budi Syukur katakan Perjanjian Jakarta disaksikan Ketum Kadin Indonesia dan diatas matrey, jangan Ramal Saleh kibuli, Sabtu 9/12 (foto: google/bijak)
Budi Syukur katakan Perjanjian Jakarta disaksikan Ketum Kadin Indonesia dan diatas matrey, jangan Ramal Saleh kibuli, Sabtu 9/12 (foto: google/bijak)

Padang,—Pasca pleno Kadin Sumbar Sabtu 9/12 menghasilkan perseteruan dengan Budi Syukur (BS) segera diselesaikan secara adat dengan bentuk tim penyelesaian diketuai Basril Djabar.

Menyikapi hasil pleno Kadin Sumbar itu, Budi Syukur tersenyum dan geleng-geleng kepala.

“Aduh itu tidak seperti ini, saya ingatkan pak Ramal Saleh jangan mengibuli Perjanjian Jakarta Oktober lalu, dihadapan Ketua Umum Kadin Indonesia,”ujar Budi Syukur kepada www.tribunsumbar.com, Sabtu 9/12.

Menurut Budi mencabut gugatan di PN Padang bukan ujuk-ujuk dia lakulan, tapi melalui proses mediasi yang diinisiasi oleh Ketua Umum Kadin Indonesia.

“Bahkan waktu perjanjian disepakati sekitar tanggal 10 Oktober saya belum cabut gugatan, eee laporannya ke Ketua Umum Kadin Indonesia saya belum cabut, saya waktu itu ada urusan bisnis ke Malaysia, tanggal 14 Oktober saya cabut, tapi tetap saja Kadin Sumbar berkilah belum ada penetapan PN Padang lah, sampai hari ini, pembentukan tim pula, untuk selesaikan secara adat segala,”ujar Budi tertawa.

Menurut Budi Syukur sepertinya Ramal Saleh selaku Ketua Umum Kadin Sumbar yang bersepakat dengannya dihadapan Ketum Kadin Indonesia mempertinggi tempat jatuh.

“Saya semangat Ramal Saleh setuju untuk membangun Sumbar, tapi kalau soal ini dibawa berbelit-belit, saya pastikan akan membuat gugatan baru dan melanjutkan gugatan sebelumnya ke pengadilan,”ujar Budi.

Menurut Budi, soal gugatan dulu itu ke Ramal Saleh selaku Ketua Umum terpilih, tidak Kadin secara kelembagaan.

“Nah mestinya kalau Pak Ramal Saleh itu bernas, saat perjanjian diatas matrey di Jakarta kita sudah sama visinya, harusnya saya dan Pak Ramal menyusun kepengurusan baru berdua, tidak dibawa pula ke rapat di Kadin,”ujar Budi.

Budi Syukur merasa kasihan dengan Ramal Saleh selaku Ketua Umum Kadin Sumbar tidak merdeka dalam bersikap.

“Kasihan saya sama Pak Ramal Saleh, mudah terombang-ambing terhadap sesuatu yang mestinya bisa diselesaikan secara sendiri,”ujar Budi.

Karena kata Budi pengusaha itu yang dipegang janjinya. “Baik lisan atau pun tertulis, pengusaha pasti memegang janji,”ujarnya. (wandi)