Relokasikan Anggaran Rp 1,5 T, Nevi Zuairina Minta Kemendag Fokus Stabilkan Harga Bahan Pangan Pokok

oleh -395 views
oleh
395 views
Amggota Komisi BI DPR RI dari PKS Nevi Zuairina pada sidang virtual Senin 6/4 minta Kemendag stabilkan harga pangan pokok. (foto: dok/nz-center)

Jakarta,—Anggota Komisi VI DPR RI Hj. Nevi Zuairina mengaku menampung banyak keluhan dari pelaku udaha kecil menengah (UKM) yang bergerak di berbagai industri makanan dan munuman skala kecil.

“Mereka mengeluh terkait dampak Covid-19 banyak harga bahan baku tidak terkendali lagi, malah sebagian pelaku UKM sektor makanan dan minuman, sudah lockdown pula,”ujar Nevi Senin 6/4 di Jakarta.

Pada rapat virtual dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag)  keluhan pelaku UMKM itu ditumpahkan Nevi.

“Adanya komitmen Kemendag RI merelokasi anggaranya senesar Rp 1,5 triliun, mohon difokuskan untuk menjaga kestabilan harga pangan pokok, sehingga dampak penanganan Covid-19 tidak buat pelaku usaha gulung tikar pula,”ujar Nevi Zuairina.

Kata wakil rakyat dari Sumbar ini pelaku UKM mengaku kalau harga sudah pada melambung sejak kebijakan pembatasan ketat diberlakukan hampir di seluruh Indonesia untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

”Umumnya mengeluh soal harga bahan baku seperti gula. Para ketua-ketua UKM banyak mengirimkan pesan WA maupun secara langsung ketika bertemu, bahwa mereka sangat resah. Mestinya pemerintah mampu melakukan penindakan terhadap pelaku usaha yang menimbun atau menetapkan harga di luar kewajaran terhadap komoditas bahan pokok, kondisi darurat nasional ini jangan ada yang ambil keuntungan, kalau ada Pak Menteri harus menindak tegas,” kata Nevi yang saat ini dipercaya sebagai kata ketua forum UMKM Sumbar.

Politisi perempuan dari PKS ini mengatakan banyak sejumlah izin impor dibuka, bahkan tanpa melalui seleksi perizinan (RIPH) dari kementerian teknis.

”Ini semata-mata dilakukan agar proses impor produk pangan seperti produk hortikultura dan gula lancar. Tapi pada kenyataannya, hingga saat ini produk-produk pangan masih tergolong tinggi harganya seperti bawang putih, apa ini nggak ada permainan dibalik kesusahan rakyat menghadapi pandemi Covid-19,”ujar Nevi Zuairina.

Mestinya kata Nevi Zuairina, harga gula pasir berdasarkan Harga Enceran Tertinggi (HET)  HET Rp. 12.500 per kilo, namun hingga kini di pasaran, masih banyak menjual sebesar Rp 19.000 lebih per kilo. Istri Gubernur Sumbar ini berharap, relokasi Anggaran Rp 1,5 Triliun di Kemendag, akan mampu memberi dampak Stabilisasi Harga Pangan Pokok.

Legislator Sumatera Barat II ini mengatakan, bahwa adanya wabah Covid-19 saat ini sangat mempengaruhi aktifitas perdagangan yang ada di Indonesia, sehingga secara langsung mempengaruhi pelaku usaha dalam negeri dan perekonomian nasional.

“Saya meminta kepada pemerintah, kondisi yang serba sulit ini agar tidak melupakan begitu saja perdagangan luar negeri/ekspor. Program penguatan produk yang berorientasi ekpor secara digital, promosi digital tetap dilakukan minimal bisa disiapkan agar ketika wabah corona berakhir, kegiatan langsung berjalan secara lancar secara cepat,”pinta Nevi.

Pada rapat virtual Komisi VI DPR RI juga nengemuka soal distribusi logistik untuk rakyat.

“Ada dugaan pelaku distribusi logistik juga bermain menangguk untung, pemerintah harus mencegah segolongan orang yang mencoba mencari keuntungan di saat krisis bencana wabah ini,”ujar Nevi.

Nevi mengingatkan Kementerian Perdagangan untuk memberikan sumbangsih kepada presiden Joko Widodo yang tengah bekerja keras menahan angka PDP dan Positif Covid-19 saat ini.

”Harus ada kesiapan program dan respon cepat, sehingga saat Virus Corona teratasi, perekonomian RI bergeliat cepat dan segera pulih serta bangkit lagi pasca Covid-19 ini,”ujar Nevi.(rilis: nz-center)