Riset Pemetaan Pemilu 2019 Dibeberkan

oleh -462 views
oleh
462 views
Narasumber diseminasi KPU kuasai materi peserta pun antusias beradu arugementasi, Minggu 23/12 di Padang. (foto: nov)

Padang,—Peningkatan partispatif Pemilih termasuk satu dari sekian indikator sukses KPU selenggarakan pesta demokrasi.

Maka hasil riset pemetaan Pemilu 2029 dibeberkan KPU Sumbar sekaligus gelar diskusi dalam rangka meningkatkan partisipatif pemilih pada Pemilu atau Pilkada mendatang.

Minggu 22/12, KPU Sumatera Barat gelar Desiminasi Riset Pemetaan Persepsi Atas Penyelenggaraan dan Pendidikan Pemilih pada Pemilu 2019 di Padang.

KPU Sumbar menghadirkan narasumber dari internal Gebril Daulai, komisoner bidang Parmas dan Akademisi Vidia Eka Putra.

Pada penyampaian data survey KPU,  terungkap kalau pemilihan serentak juga meningkatkan partisipasif pemilih.

“Selain Pemilu serentak meningkatkan partisipaif, penyampaian visi dan misi serta figur kandidat juga berperan besar kantrol angka partisipatif,”ujar Gebril Daulai.

Selain itu faktor kesamaan agama calon dengan pemilih, khususnya pada level pemilih berpendidikan rendah, tidak bisa dingkari menentukan seseorang ikut memilih, dan hal ini perlu dilakukan riset lebih dalam.

“Partisipasi pemilih untuk ikut Pemilu, Coklit atau pemutahiran data pemilih, juga menentukan angka lartispatif, hasil survey ternyat 86% pemilih dikunjungi petugas,”ujarnya.

Dalam hasil riset juga ada penemuan 10,50% tidak didata petugas, hal ini perlu di dalam, sehingga pada pemiliha. memdatang 100 persen masyarakat usia pemilih terdata.

Selain itu, yang paling perlu disosialisasikan lebih intens adalah, bagimana masyarakat mau melakukan pengecekan namanya dalam data pemilih, karena ditemui 29% tidak melakukan.

“Kesadaran pemilih untuk mengecek apakah nama mereka ada dalam daftar penilih, ini harus lebih disosialisasikan,” ungkap Gebril.

Ditambahkannya, pemilih pemula jauh lebih intens untuk mengetahui apakah mereka terdaftar sebagai pemilij, termaauk juga faktor pendidikan mempengaruhi keaktifan pemilih.

Publik juga masih lebih suka bertanya pada petugas kelurahan atau desa atau pada RT dan RW, sementara yang mengecek pada aplikasi/DPS online sangat minim.

“Catatan penting bagi penyelenggara, karena masih ada pemilihan yang mengatakan tidak sampai informasi kepada mereka,” tambah Gebril lagi.

Apa yang diungkap Gebril juga dipertegas Eka Vidya, di mana pendidikan politik amat penting dalam meningkatkan partisipasi pemilih

*Pendidikan politik juga berperan aktif untuk meningkatkan partisipasi pemilih,” ulas Vidya

Dalam penilaiannya, apa yang dilakukan KPU Sumbar pada Penilu lalu sudah cukup baik, namun perlu adanya inovasi yang lebih ditingkatkan, sehingga pada pemilu mendatang jauh lebih meningkat.

Diskusi yang dihadiri sekitar 100 orang peserta, terdiri dari jurnalis, staf KPU dan umum, berlangsung lancar dan saling proaktif, antara nara sumber dan peserta.

Kasubag tekhnis dan Humas KPU Sumbar Jumiati, SIP, mengatakan antusia  dan imbal balik peserta dengan narasumber sangat membanggakan.

“Kita merasa senang melihat proaktif peserta dalam memahami dan menggali apa yang menjadi fokus diseminasi hari ini,”ujar Jumiati. (*toto)