Sah, Bang Tau Terpilih Aklamasi

oleh -485 views
oleh
485 views
HM Tauhid dipilih secara aklamasi pimpin kembali APBMI Sumbar, Rabu 24/7 di Padang (foto: nov)

*Pimpin APBMI Sumbar Kembali*

Padang,—Kepercayaan para pengusaha bongkar muat di Teluk Bayur pada HM. Tauhid tidak pernah pudar.

Pasalnya, pada Musyawarah Darah Asosiasi Pekerja Bongkar Muat (APBMI) Sumatera Barat, Rabu (24/7), HM. Tauhid biasa disapa Bang Tau elit Sumbar kembali terpilih, hebatnya dipilih secara aklamasi  “menakhodai” organisasi yang mayoritas beraktifitas di Pelabuhan Teluk Bayur tersebut.

Para pengusaha bongkar muat itu sepakat bersama-sama mempercayai organisasi APBMI Sumbar pada HM Tauhid.

Sosok HM Tauhid dinilai para pekerja bongkar muat pelabuhan dikenal dengan perjuangannya dalam membela hak teman-temannya sesama pengusaha.

Peserta Musyawarah APBMI, Ujang mengatakan, kalau Tauhid sangat layak memimpin organisasi, karena selalu tidak mementingkan diri sendiri.

“Kami sepakat meminta dan memilih kembali Uda Tauhid, karena beliau selalu berjuang untuk kita para pekerja di Pelabuhan Teluk Bayur,”ujar Ujang.

Ditambahkannya, Tauhid tidak pernah mementingkan pribadinya dalam mendapatkan kerja, padahal dia bisa melakukannya.

“Kalau Da Tauhid mau, beliau bisa mencari pekerjaan untuk perusahaannya, bahkan Tauhid sering didiskreditkan penguasa lain karena selalu berjuang untuk orang banyak tadi,”ujar Ujang lagi.

Sekaitan dengan dipercayanya Tauhid sebagai ketua APBMI Sumbar mengatakan, akan selalu menjaga amanah dari para mitranya tersebut.

“Saya akan menjaga amanah ini dan selalu memperjuangkan hak anggota, sampai kapan pun dan di mana pun,” tegas Tauhid.

Diungkapkanya pula, selama anggota mau bersama-sama, maka ia akan siap berjalan bersama, dalam memajukan APBMI dan mendapatkan usaha demi kelangsungan hidup orang banyak.

“Dengan bersama-sama, saya yakin kita akan bisa berjuang, karena organisasi dan usaha yang kita lakukan tempat banyak orang mencari kehidupan,” terang Tauhid lagi.

HM Tauhid sebenarnya sudah ingin istirahat dari organisasi ini, dan menyerahkannya pada teman-teman sejawat lainnya.

Namun keinginan Tauhid tersebut tidak bisa terealisasi karena teman-temannya masih mempercayai Tauhid bisa menjadi “Nakhoda” pada organisasi ini.(nov)