Salam 5 Jari Untuk Ranah Minang

oleh -702 views
oleh
702 views
Bgd Yohanes Wempi

Oleh: Bagindo Yohanes Wempi

PILKADA sudah selesai, kebiasan penulis paska Pemilu, apa pun hasilnya, kembali mengumpulkan sahabat-sabat lintas partai, lintas Paslon, lintas kepentingan selama Pemilu telah berserak-seeak atau sudah seperti bermusuhan di Medsos, maupun di dunia nyata.

Penulis karena pernah “baraja jo urang tuo kampuang” selalu memakai prinsip hidup baduya ibaratnya adalah “Cabiak-cabiak bulu ayam” (Sobek-sobek bulu ayam) dan “Biduak lalu kiambang batauik” (Sampan lewat kiambang kembali bertaut).

Maksudnya dari peribahasa ini adalah setelah ada perselisihan dan setelah semua memahami penyebab dan akibat perselisihan itu maka unsur-unsur yang bersiteru harus kembali bersatu untuk kejayaan bersama.

Adanya perbedaan pendapat atau mungkin pertententang antar kelompok harus diselesakan bersama-sama. Maka ibarat orang menang digalanggang. Insyallah menang 32,64% untuk Paslon Gubernur Sumbar Mahyeldi-Audy, kembali merangkul semua tanpa ada sekat, serta dendam. Saling berangkulan.

Alhamdulillah, untuk pertemuan pertama terkumpul beberapa orang para sahabat tersebut. Kita bercerita, dan saling memaafkan jika ada kesalahan disaat Pilkada berlangsung mulai dari pendaftaran Palson, kampanye, dan lainnya.

Namu sikap diatas juga disampaikan oleh Mahyeldi dan Audy Joinaldy paska pencoblosan. Diantara nilai-nilai yang terkandung saat jumpa pers diposko utama kemarin adalah “Basilang kayu di tungku di sinan api mangko iduik, di sinan nasi mako kamasak”. Kesimpulan sekarang mari bersatu membangun Sumbar Madani.

Dalam sambutan tersebut calon gubernur Mahyeldi menyampaikan juga bahwa ini adalah kemenangan masyarakat Sumatera Barat. Bukan kemenangan kelompok tertentu saja.

Calon Wakil Gubernur Audy Joinaldy menambahkan. Ini termasuk ide kratifnya yaitu kata Audy, mulai sekarang tidak ada lagi salam 1 jari, 2 jari, 3 jari dan 4 jari. Segenap masyarakat Sumbar harus bersatu menatap masa depan. Tidak ada lagi pendukung nomor 1, 2, 3 dan 4 atau golput.

Lebih jauh, Audy menyampaikan: ‘Hingga hari ini, besok, waktu-waktu ke atas, salam warga Sumbar adalah salam 5 jari. 5 jari yang dimaksut adalah simbol dari keadilan sosial sebagaimana yang termaktub di dalam sila ke 5 Pancasila’.

Bunyi Sila ke 5 itu adalah Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Ini iplementasi untuk warga Sumatera Barat bagian dari NKRI mewujudkan keadilan sosial di Sumatera Barat. Berarti Mahyeldi-Audy menang maka kontribusi langsung mewujudkan keadilan sosial dan tebar kebahagian.

Nilai luhur yang diungkapkan saat jumpa pers diatas penulis selaku orang yang terlibat dalam pemenangan Mahyeldi-Audy sudah menjalankan. Diantara langkah-langkahnya dengan menghubungi para sahabat diluar Paslon nomor 4 kembali main domino, ngopi “wak liak”, “mahota-hota palamak teh talua”, serta merajuk kembali ukuwah. (analisa)