Satu Korban Banjir Pangkalan Belum Ditemukan

oleh -554 views
oleh
554 views
Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim memonitor upaya penanganan bencana banjir dan longsor di Pangkalan, Minggu 5/3
Pangkalan,—Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim melakukan kunjungan ke daerah bencana banjir dan longsor, Pangkalan Limapuluh Kota.
“DPRD berkewajiban melakukan monitor terkait penanganan bencana dan memastikan apakah pelaksanaan pasca bencana berjalan, juga memastikan apakah hak korban bencana terpenuhi,” ujar Hendra, Minggu 5/3 di Pangkalan.
Ketua DPRD Sumbar bersama Bupati Liampuluh Kota Irfendi Arbi ikut bersama tim gabungan dan relawan melakukan pencarian satu korban yang sampai Minggu siang belum ditemukan.
“Masihbada satu korban belum ditemukan tim masih melakukan pencarian,” ujar Kapolres Limapuluh Kota AKBP Bagus S.
Pada peninjauan Minggu itu Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim mempertanyakan posko tanggap darurat di Pangkalan.
“Saya lihat di posko tidak ada dapur umum, padahal ini penting karena korban banyak disini, juga keberadaan dapur umum sangat membantu relawan dalam bekerja melakukan penanganan bencana ini, saya harap Pak Bupati mengadakan dapur umuk di posko ini,” ujarnya.
Dandim Limapuluh Kota, Letkol Heri S mengatakan akibat hujan deras, terdapat beberapa titik longsor.
“Ada 64 titik longsor di Pangkala termasuk jalan raya ditutup material longsor dan jalan putus, saat ini anggota TNI berjibaku membersihkan badan jalan, supaya akses lalulintas bisa dilewati,” ujar Heri.
Sedangkan Bupati, Irfendi Arbi mengatakan beberapa daerah longsor sudah dibersihkan.
“Daerah Suliki sudah bisa diatasi, tapi untuk langkah panjang, perlu dilakukan revitalisasi sungai, kita mohon dukungaj anggaran kepada Pak Ketua DPRD Sumbar,” ujarnya.
Irfendi mengakui kalau banjir Jumat cukup parah. “Bencana banjir dan longsor sekarang cukup parah dan dampaknya cukup luas, jalur Payakumbuh-Riau putus total karena sepanjang ruas Pangkalan sampai batas Riau terdapat 64 titik longsor, belum kerugian properti masyarakat dan lahan pertanian,” ujarnya.
Hendra berharap bencana ini tidak terulang lagi, harus ada managemen dalam mengatur pintu air PLTA Koto Panjang.
“DPRD berharap ini musibah yang tidak kita inginkan terjado dan jadikan ini musibah terakhir hendaknya, DPRD siap mensupor baik kebijakan atau pun anggaran terkait desaind pembangunan kembali daerah bencana,” ujat Hendra sambil menyerahkan bantuan Rp 90 juta kepada Bupati Limapuluh Kota. (neski)