Sawahlunto Sukses di Kejurnas Porkemi

oleh -887 views
oleh
887 views
Keren Porkemi Sawahlunto raih prestasi membanggakan di Kejurnas Bandung. (foto: dok)

Padang,—Tim Persatuan Olahraga Kempo Indonesia (Porkemi) Kota Sawahlunto berhasil membawa pulang 1 medali emas dan 3 medali perak dalam iven Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Porkemi I di GOR Pajajaran Bandung Jawa barat pada 8 – 10 November 2019 lalu.

Demikian disebut Ketua  Porkemi Kota Sawahlunto, Renaldi Sayahputra, Sabtu 23/11, kepada rekan media.

“Alhamdulillah pada iven Kejurnas itu, lima atlet kempo yang merupakan putra asli Sawahlunto berhasil meraih 1 emas atas nama Mulia Ade Putra, dan 3 perak masing-masing diraih oleh Ryan Lasepdino, Miranti Pramono Putri dan Rati Perdana Ningsih,”ujar Renaldi kepada wartawan.

Prestasi ini, sebut Renaldi, tak lepas dari dukungan masyarakat Kota Sawahlunto, terutama pihak PT Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin (PTBA UPO) yang turun langsung membantu keberangkatan para atlet untuk berlaga di ajang kejurnas Porkemi di Bandung.

“Kami sangat berterimakasih kepada pihak PTBA UPO yang telah mensuport perkembangan olahraga Kempo Sport di Kota Sawahlunto, hingga bisa berbuah manis dan mendapatkan prestasi di tingkat nasional,”ujar Renaldi, yang juga merupakan Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Sawahlunto ini.

Di lain pihak, General Manager PT Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin (PTBA UPO), Nan Budiman mengaku bangga dengan prestasi yang telah ditorehkan atlet Porkemi Kota Sawahlunto di ajang kejurnas di Bandung tersebut.

“Kita bangga dengan prestasi yang diperoleh putra dan putri asli daerah Kota Sawahlunto di ajang kejurnas di Bandung ini. Ke depan, kita siap mendukung dan memajukan Porkemi di Kota Sawahlunto,” imbuh Nan Budiman.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 5 atlet Porkemi Kota Sawahlunto mengikuti ajang Kejuaraan Nasional Persatuan Olahraga Kempo Indonesia (Porkemi) di GOR Pajajaran Bandung Jawa barat pada 8 – 10 November 2019.

Kejurnas Kempo ini mempertandingkan dua kategori yakni Randori (perkelahian bebas) dan Embu (kerapihan teknik) dengan peserta berumur 18-35 tahun. (*rilis)