Seberangi Selat Sunda, Gebu Minang Sumbar Jejakkan Langkah Bangun Kolaborasi

oleh -442 views
oleh
442 views
Fadly Amran jalan darat bersama rombongan DPW Gebu Minang Sumbat, kebersaman makin kental di feri di Atas Selat Sunda, Sabtu 17/9-2022. (ilhm)

Oleh: Ilhamsyah Mirman

Ranah Rantau circle/RRc-Pengurus Gebu Minang Sumbar

BARISAN cerobong pabrik dan tanki bahan bakar bertabur cahaya LED, menyambut hangat di dingin malam pelataran pelabuhan Merak. Jam menunjuk angka 9 kala keriuhan deru kendaraan yang dimuntahkan KMP Batu Mandi seakan berlomba jadi yang pertama tiba di base masing-masing.

Perlu setidaknya tiga jam lagi untuk sampai pasengrahan di Sektor IX kawasan Bintaro. Cukup lama dan lumayan melelahkan bagi anggota rombongan yang bilangan usianya mendekati atau bahkan lewat jauh setengah abad. Namun kebahagiaan dan keceriaan 35 jam bersama di atas deck NPM seri V88 membuat hati menyatu.

Jejak Hari Kedua

Ke Jakarta naik bus NPM aja, rombongan Gebu Minang Sumbar jalan darat ke Betawi. (ilhm)

Agenda pembuka dimulai dengan shalat Subuh di mesjid Ar Rahman Desa Tungkal Jaya, Musi Banyuasin nan megah. Tegak gemerlap berlapis coklat ceria, tiga bus dan empat kendaraan pribadi parkir dihalaman luas mesjid. Bersama menunaikan kewajiban bagi umat Muslim tersebut.

Sarapan penuh kenangan RM Tahu Sumedang KM 41 Betung menggembirakan ‘kampuang tangah’ yang mulai bernyanyi. Diawali kriuk renyah tahu Sumedang, dilanjut dengan sop iga bakar. Recommended banget. Plus penataan ruangan dan landscape yang cocok bagi pengisi konten status pagi. Latar belakang mushalla instanagrammable banget. Sangat memuaskan.

Shalat Dzuhur dan Ashar jamak qasar di mesjid Al Hikmah KM 115 tol Sumatera menjadi agenda di siang pukul dua. Usai shalat berjemaah, aktifitas dilanjutkan dengan makan bersama di rest area menikmati gurih sambalado tanak plus ikan asin racikan Mak-mak.

Senja kelam mengiring kaki menuju lantai empat, roof top, KMP Batu Mandi. Menyaksikan hilir mudik feri penuh aneka lampu berjalan lembut. Tiga arah Bakauheni, dua baru mulai pelayaran menuju pelabuhan Merak menemani muadzin mengumandangkan gema azan Isya. Sungguh romantis ngangeni.

Asa nan Terbangun

Dialog sersan, serius tapi santai, digelar untuk mengingatkan target perjalanan kali ini. Selain menghadiri helat DPP dan memperkuat kebersamaan sesama pengurus, juga menjadikan kesempatan bagi pelaku UMKM yang ikut untuk ‘window shopping’, melihat peluang yang ada.

Penuh semangat, Fadly Amran memotivasi. Menyoroti peluang usaha kuliner rendang yang telah mendunia. Terutama produksi bumbu rendang untuk berkiprah di pasar ekspor. Melalui Gebu Minang, apa yang sudah dilakukan dalam membina produsen skala kota Padangpanjang bisa diperluas.

Di tempat yang sama, di tengah hembusan angin malam selat Sunda, Firdaus Ilyas menerawang. Sangat merindukan suasana kebersamaan penuh kenangan yang menjadi bukti kekompakan. Sudah lebih sepuluh tahun tidak melakukan perjalanan seperti yang kerap dilakukan semasa jadi pegiat olahraga dan aktivis kemasyarakatan di masa muda dahulu.

Sementara Dian Angraini mengingatkan sekaligus mengajak perantau dan aktivis Minang di Jakarta untuk beramai-ramai hadir bersama Gubernur dan sejumlah tokoh Minang. Mengutip Ketua Panitia Syafrizal yang telah menyampaikan undangan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota serta DPRD Sumbar untuk menghadiri pengukuhan.

Fadly Amran di atas feri bersama rombongan Gebu Minang Sumabr sederhana bdan bersahaja. (dok)

‘Inshaa Allah sudah banyak Kepala Daerah yang menyatakan hadir, mudah-mudahan diringankan langkah agar kita bisa bersilaturrahim,” tutup Fadly, figur flamboyan yang akhir-akhir ini santer namanya bakal di’karyakan’ di tempat yang lebih strategis.

Jemput Impian

Kembali dentang waktu bergulir. Perjalanan panjang baru saja terukir. Desain bangunan kebersamaan nan terkonsep butuh kerja keras, cerdas dan ikhlas. Di Kami nan ber dua puluh sembilan tekad tertanam. Harus jadi.

Sejenak tubuh penat menunggu jenak tuk mengukur ranjang. Malam 17 September 2022. Di pinggiran ibukota kita jemput impian.(analisa)