SEHAT DARI COVID BUKAN KEBETULAN

oleh -331 views
oleh
331 views
Prof Elfindri (foto: dok)

Oleh: Elfindri/ Direktur  SDGs Unand

SEKALI  lagi saya bukan ahli epidemiologi covid-19. Juga tidak paham bagaimana virus datang dan pergi.

Tapi apa yang dirisaukan dulu makin lama makin sirna.

Saya khawatir sekali banyak pasien covid -19 yang lama sehat. Jika jumlah yang positive covid-19 baru lebih besar dari yang sehat dari isolasi, makanya beban rumah sakit atau keluarga atau apalah namanya semakin besar pula.

Kemaren jumat 23 Oktober 2020 diumumkan rekor tertinggi jumlah pasien covid yang sehat, lebih 500 pasien.

Alhamdulillah saya berucap dalam hati. Berarti tidak hanya 500 rumah tangga yang merasa lega, fihak dokter dan perawat yang seharian merawat merasa terobati kelelahan mereka.

Jika keadaan antara jumlah terinfeksi lebih kecil, bahkan kemaren saja sekitar 260 an, ini jika bisa dimaintain terus ada tanda tanda positive.

Apalagi kasus sampai kematian juga mengalami tambahan yang semakin menurun.

Memang secara demografi saya lihat jumlah pasien yang sembuh banyak pada usia sampai 60 tahun. Usia di atas 60 tahun memang agak repot, apalagi disertai dengan penyakit sebelumnya.

Lantas saya bertanya kenapa bisa banyak yang sehat?

Bisa jadi beberapa faktor. Pertama adalah kesungguhan untuk tracing.

Semakin banyak ditracing semakin mudah terdeteksi, apalagi mereka yang masih awal awal terinfeksi.

Apalagi kalau terlambat, selain imun berkurang karena mulai panik, pelayanan yang didapat tidak selalu mulus. Akibat tempat tidak tersedia.

Olehkarena semakin cepat dan babyak teacing semakin cepat dikenali kita dapat banyak kasus ringan dan sedang.

Kedua tentu semakin teratur pelayanan baik di rumah sakit maupun di dalam rumah.

Memang obat belum ditemukan, tapi dengan model layanan rumah sakit yang semakin terkontrol dan rapi bisa jadi kasus kasus kritis tertangani dengan segala peralatan yg dimiliki.

Apalagi di rumah tangga, walau isolasi mandiri diduga sumber dari perpindahan virus juga, claster pasien rawat mandiri, saya dengar banyak juga yang bergotong royong tangani pasien covid rawat mandiri.

Segala obat tradisional jamu dikirim oleh sanak keluarga, apalagi madu, kurma dan menu imun yang paketnya juga banyak disediakan.

Sehingga pasien bisa semakin mencukupi kadar protein dan vitaminnya.

Ini dua faktor yang menurut hemat kami penting. Semoga begitu adanya. Bahwa sehat bukanlah kebetulan.tapi memang sudah tertulis di lauh mahfuz, apalagi kesungguhan tracing dan perawatan.(analisa)