Sekolah Kepemimpinan Masa Depan, Aidinil: Pimpinan Ngebos Nggak Laku

oleh -354 views
oleh
354 views
Birokrat senior Shadiq sampaikan materi di sekolah kepemimpinan digelar Laboratorium Ilmu Politik FISIP Unand. (dok)

Padang,— Pemimpin ideal selalu menjadi kebutuhan masyarakat apapun masanya. Berangkat dari hal tersebut, tapi zaman berubah, sikapi ini Laboratorium Ilmu Politik Universitas Andalas (Unand) hadir menjawab kebutuhan masyarakat akan pemimpin yang ideal melalui Sekolah Kepemimpinan Masa Depan pada Sabtu, 30/10-2021).

Pada pertemuan pertama Sekolah Kepemimpinan, Laboratorium Ilmu Politik Unand sukses menghadirkan mantan birokrat senior dan politisi Indonesia, Shadiq Pasadigoe serta pengamat politik sekaligus Dosen Ilmu Politik Unand Aidinil Zetra dengan membawakan tema “Kepemimpinan dalam Birokrasi Pemerintahan dan Tantangan untuk Masa Depan”.

Sekolah kepemimpinan ini diselenggarakan secara nasional, program ternyata meraih antusiasme peserta dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, birokrat, akademisi, hingga professional.

Program yang pertama kalinya diselenggarakan Laboratorium Ilmu Politik Unand ini secara resmi dibuka Ketua Jurusan Ilmu Politik Unand Indah Adi Putri beserta Kepala Laboratorium Ilmu Politik Unand Mhd Fajri.

Melalui Zoom Meeting, Indah menyampaikan program ini merupakan suatu upaya yang dilakukan Laboratorium Ilmu Politik Unand untuk mengembangkan atmosfer akademik di jurusan tersebut.

Hal tersebut tak terlepas dari visi dan misi jurusan yang turut menyentuh seluruh aspek kehidupan sosial politik yang ada di tengah-tengah masyarakat.

“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi pemicu berikutnya sebagai pengembangan pemikiran serta wawasan kebangsaan kepemimpinan kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang sangat besar ini,” sebut Indah saat menyampaikan kata sambutannya.

Selanjutnya Mhd Fajri menjelaskan program ini lahir karena dibutuhkannya perhatian atas aspek kepemimpinan seiring dengan tantangan dan perubahan zaman.

Fajri menjelaskan, Laboratorium Ilmu Politik Unand akan menghadirkan politisi, akademisi, dan praktisi sebagai pemandu pembentukkan calon pemimpin masa depan yang diadakan melalui program tersebut.

“Semoga kegiatan ini dapat memberi ilmu dan pengetahuan yang berguna untuk tempat Bapak/Ibu bekerja,” sambung Fajri.

Shadiq Pasadigoe saat sampaikan materi menjelaskan krisis kepemimpinan yang ada di pemerintahan saat ini. Ia menjelaskan Laboratorium Ilmu Politik Unand hadir dengan segala keresahan mengenai banyaknya tokoh pemimpin yang terjerat berbagai kasus.

“Maka dari itu, kepemimpinan harus mengedepankan etika dalam proses birokrasi kedepannya,” jelas Shadiq.

Aidinil sebut pemimpin ngebos nggak laku di kedepan. (dok)

Pemateri Aidinil Zetra. menyebutkan bahwa dalam kepemimpinan politik dan birokrasi kedepan cara-cara pemimpin yang bersikap layaknya bos sudah harus ditinggalkan.

Menurut Aidinil, jika pemimpin tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman maka pemimpin tersebut tidak akan menjadi pemimpin yang populer.

“Ia tidak akan bisa diterima khalayak, kemudian kepemimpinannya pasti akan mengalami kegagalan,” jelas Aidinil.

Sekolah yang diselenggarakan secara virtual ini bersifat kontiniu dengan dua pertemuan berikutnya yang dijadwalkan pada 13 dan 27 November 2021. Program ini memiliki tagline “Mempersiapkan Pemimpin Muda Masa Depan” yang diupayakan melalui pembekalan oleh sosok handal dan ahli di bidangnya.

Tak hanya itu, program ini disertai dengan sesi tanya jawab sehingga menciptakan ruang diskusi dua arah antara peserta dan pemateri.(Natasya/voulunters jurnalis dari Laboratorium Ilmu Politik Unand)