Seluruh Jaringan NII di Sumbar Sudah Cabut Bai’at dan Sumpah Setia Kepada NKRI, Bupati Safaruddin Sangat Mengapresiasi

oleh -176 views
oleh
176 views

Limapuluh Kota–Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa Putra memastikan seluruh anggota Negara Islam Indonesia (NII) di daerah tersebut telah cabut baiat dan telah mengucapkan sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Pertama-tama saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi, penghargaan setinggi-tingginya kepada saudara kita yang terpapar aliran radikalisme NII dan menyatakan kesetiannya kepada NKRI,” kata Kapolda saat Acara Cabut Bai’at Massal Dan Pengucapan Sumpah Setia Jilid III Kepada NKRI di Kantor Bupati Limapuluh Kota, Kamis (12/5).

Ia mengatakan bahwa tenggat waktu yang telah diberikannya sampai dengan 20 Mei 2022 untuk pelaksanaan cabut baiat telah terlaksana seluruhnya.

“Jumlah yang diketahui dan dirilis Mabes Polres itu ada 1125 orang, kemudian kita kembangkan menjadi 1157 orang. Jadi ada penambahan 32 orang dan semuanya telah di cabut baiat,” ungkapnya.

Pencabutan baiat pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Dharmasraya untuk 391 orang, Kabupaten Tanah Datar 518 orang, dan di Kabupaten Limapuluh Kota 225 orang. Jadi totalnya sudah 1134 orang yang sudah dicabut baiat, 16 orang yang ditangkap dan 7 orang meninggal dunia. Meninggalnya bukan karena penegakan hukum.

Dikatakannya bahwa anggota NII yang melaksanakan cabut baiat merupakan inisiatif sendiri tanpa ada paksaan untuk menyatakan dirinya kembali setia kepada NKRI.

Ia mengatakan bahwa anggota NII yang telah dicabut baiatnya akan diberikan pembinaan oleh seluruh pemangku kepentingan dan seluruh elemen bangsa.

“Tugas kita para stakeholder tidak selesai sampai disini, kita tetap memiliki tanggung jawab moral. Kita harus menjadi garda terdepan dalam mencegah dan menangkal segala bentuk paham radikal yang merongrong kesaktian pancasila dan mengganggu keutuhan NKRI,” ujarnya.

Kemudian, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi juga mengapresiasi dan memgatakan kalau banyak tokoh-tokoh di Limapuluh Kota sebagai sumbangsih fikiran dalam perumusan pancasila.

“Mereka yang memecah bela bangsa dengan cara adu dumba, menyebarkan berita hoak, adalah untuk melemahkan bangsa, jadi jangan mau untuk itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak terima Indonesia Merdeka,” jelasnya.

Ketua LKAAM Fauzi Bahar menyampaikan mereka patut diapresiasi, mau di cabut baiat dan di sumpah untuk tidak memecah bela NKRI.

“Semuanya adalah anak cucu ponakan bagi saya, yang telah diselamatkan oleh Kapolda Sumbar dan Gubernur,” katanya.

Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaharo Rajo berterimakasih kepada Gubernur Sumbar, Kapolda Sumbar dan aparatur negara yang melaksanakan pengamanan dan yang mengikuti kegiatan pencabutan Bai’at NII jilid III, serta seluruh masyarakat yang akan melakukan pencabutan Bai’at di aula Kantor Bupati Limapuluh Kota.

Bupati juga mengatakan, pemerintah kabupaten Limapuluh kota telah mengadakan rapat dengan Furkopimda dan setuju kalau Limapuluh Kota menjadi lokasi kegiatan Pencabutan Baiat dan sumpah setia kepada NKRI.

“Kita sangat mengapresiasi saudara-saudara semuanya, yang telah mau dirangkul dan bina kembali, ” tutupnya.

Kegiatan pencabutan Baiat dan Sumpah setia kepada NKRI dihadiri oleh Furkopimda Provinsi Sumbar, Furkopimda Kabupaten Limapuluh Kota, Kapolda Sumbar beserta pejabat tingggi Polda Sumbar, kapolres Limapuluh Kota, Tanah Datar, Dharmasraya, dan Payakumbuh. (han)

#LiputanKhususPemkabLimapuluhKota