Semen Padang

oleh -677 views
oleh
677 views
Ernawati, guru madrasyah yang tulis kebanggaannya kepada PT Semen Padang. (foto: dok)

(Meski Menua Bersama Waktu Namun Berkahmu Selalu Mengema Perekat Umat)

Oleh: Ernawati SS

MENDENGAR kata Semen Padang di benak penulis langsung terbayang berbagai jenis bangunan, seperti rumah, sekolah, gedung pemerintahan, rumah sakit dan lain sebagainya.

Jika tidak ada Semen Padang barangkali tidak akan berdiri dengan kokoh kampus Madrasah tempat penulis mengabdi. Sejak penulis pandai membaca jika ada warga yang akan membuat atau merenovasi bangunannya pasti di sana ada Semen Padang, maklum penulis berdomisili di salah satu daerah yang jauh dari kota.

Meskipun namanya sudah diganti tapi lidah sudah biasa menyebut Semen Padang. Apa pun jenis semennya lidah masyarakat tetap menyebut Semen Padang.

Semen Padang memang di hati masyarakat, buktinya hampir di semua bidang selalu ada Semen Padang. Misalnya jika mau berobat dengan fasilatas yang memadai ada rumah sakit Semen Padang. Jika ingin mengembangkan sayapnya di bidang olah raga sepak bola jawabannya juga ada klub Semen Padang. Anak-anak berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik tetapi berekonomi lemah atau dari keluarga kurang mampu Semen Padang sudah siap siaga menyalurkan bantuanya dalam bentuk beasiswa Semen Padang. Jadi tidak hanya bidang sarana dan prasarana yang dipikirkan oleh Semen Padang namun pembangunan sumber daya manusia (SDM)nya juga ikut ia pikirkan.

Satu hal seharusnya Semen Padang juga pikirkan yaitu ikut serta dalam memikirkan nasib guru di Indonesia umumnya dan Sumatera Barat khususnya. Dengan tidak memandang guru PNS kah atau pun guru honorer.

Misalnya memberikan bantuan pembuatan atau merenovasi rumah guru yang kurang mampu atau kategori ekonomi pas-pasan namun berprestasi atau menghasilkan hal yang bermanfaat. Sebab masih banyak guru-guru kita yang perlu rumah yang layak huni sedangkan ia belum mampu memenuhi kebutuhannya sedangkan dia mempunyai kelebihan dari guru-guru lain misalnya sebagai guru penggerak.

Tidak di daerah terpencil saja namun juga banyak berada di kota besar.
Di umurnya sudah mencapai angka 110 tahun sudah sewajarnya Semen Padang lebih banyak lagi berbuat membangun bangsa dari segala arah. Ibarat manusia umur 110 tahun itu sudah sangat tua artinya telah banyak makan asam garam kehidupan.

Bermacam pengalaman suka duka sudah dilalui. Tempat bertanya dan berdiskusi bagi orang lain. Penebar kebaikkan kepada semua orang. Semoga Seman Padang selalu di hati menyentuh sampai ke kalbu setiap insan. Tentunya banyak tips dan triks yang bisa dibagi sehingga Semen Padang bisa bertahan hingga lebih satu abad. Perlu banyak belajar ke Semen Padang agar panjang umur namun tetap bermanfaat bagi umat.

Terimakasih Semen Padang apa yang sudah di buat untuk negeri menjadi motivasi dan inspirasi bagi generasi zaman now kedepannya. Semen Padang selalu di hati meski dia menua bersama waktu yang dibawa pergi namun berkahmu selalu mengema bagi semua.

Sekilas tentang Penulis

Ernawati adalah salah satu guru Madrasah Aliyah Negeri berprestasi tingkat provinsi Sumbar sejak 2014 hingga 2016, juga tahun 2018 berhasil kembali meraih juara 1, biasa disapa Erna.

Beliau juga aktif sebagai pembina ekstra Bengkel Sastra di MAN Lima Puluh Kota Sumbar. Karya sastra dan ilmiahnya banyak di muat di media massa lokal dan nasional seperti di Haluan, Padang ekspres, Horison dan jurnal ilmiah nasional lainnya. Beliau sudah banyak melahirkan prestasi bidang kepenulisan dan kesastraan baik tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.

Ibu guru Bahasa Indonesia ini sesalu setia membimbing siswa-siswinya agar selalu berprestasi dan bermanfaat bagi orang lain.

(analisa)